Kabar Nasional – Warga Surabaya Tanggung Dosa Jika Tidak Tutup Dolly
2 min read
Lokalisasi Dolly dan Jarak yang terdapat di Kelurahan Putat Jaya, Kec. Sawahan, Surabaya, Jatim, tidak hanya menjadi mata pencaharian untuk para mucikari ataupun PSK, tetapi juga memberikan dana penghidupan untuk para warga di sekitar, muali dari buruh cuci, pedangan hingga tukang parkir.
Akan tetapi, sebentar lagi, tepatnya 19 Juni 2014, lokalisasi tersebut akan ditutup oleh Pemkot Surabaya. Penutupan lokalisasi terbesar di Asia Tenggara tersebut diamini oleh para tokoh serta ulama di Indonesia.
Namun tidak juga sedikit yang menentang kebijakan Pemkot Surabaya tersebut. Sebut saja, Fron Pekerja Lokalisasi atau FPL, Gerakan Rakyat Bersatu (GRB) ataupun Pagarjati ( Paguyuban Arek Jawa Timur).
Ali Badri Zaini, tokoh Madura yang ada di Surabaya berkata jika tumbuh berkembangnya maksiat di Surabaya, tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemkot tetapi juga para warganya.
Karena itu, Ketua Ikatan Keluarga Madura tersebut, yang akan menanggung seluruh dosa kemaksiatan, tidak hanya para mucikari ataupun PSK saja, tetapi juga Pemkot dan masyarakat di sekitarnya.
“Hal ini juga menjadi tanggung jawab seluruh warga Surabaya. Kami akan mendukung secara penuh penutupan Dolly dan Jarak. Membiarkan kemaksiatan tersebut sama saja dengan membiarkan dosa terus dilakukan. Yang menanggung dosa tidak hanya para pelaku tetapi seluruh warga di Surabaya.”
Beberapa Ormas Islam yang bergabung di dalam GUIB (Gerakan Umat Islam Bersatu) di Jawa Timur tidak mau kalah. Mereka juga mendukung keputusan Tri Rismaharini untuk memberantas kemaksiatan di Surabaya.
Sementara MUI Jawa Timur, juga akan mendukung penuh keputusan tersebut. MUI terus melakukan pendekatan secara moral kepada para PSK dan mucikari yang ada di Surabaya.
Alhasil, lokalisasi Bangun Rejo, Sememi, Klakah Rejo dan Tambak Asri berhasil ditutup dan saat ini telah beralih fungsi menjadi sebuah sentra perdagangan. Beberapa mucikari juga telah sukses dikembalikan menuju jalan yang seharusnya.
Mantan penghuni lokalisasi Tambak Asri ataupun Bangun Rejo telah mampu mencari rezeki dengan halal tanpa harus menjual dirinya.”Mereka membangun toko, warung dan masih banyak lagi. Dan semuanya sukses dilakukan. Dolly dan Jarak akan menjadi target utama, dan akan segera dilaksanakan.”
