Fri. Apr 14th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Nasional – Kasus DBD di Bekasi Capai 1.100 Kasus

2 min read

Pasien jumlah penderita penyakit DBD di Kota Bekasi Jawa Barat terus mengalami peningkatan yang tajam di sepanjang tahun 2016 ini. Pemerintah setempat telah mencatat bahwa pasien yang sudah terjangkit penyakit yang telah disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti tersebut sudah mencapai angka 1.100 orang dan 17 diantaranya meninggak dunia.

Tetty Manurung selaku Kepada Budang Pengendalian Masalah Kesehata di Dinas Kesehatan Kota Bekasi telah mengungkapkan bahwa penyebaran penyakit tersebut teus meningkat sejak bulan Januari yang lalu, bertepatan dengan musim penghujan yang mulai datang pada wilayah tersebut.

“Pada Januari ada sekitaran 300 kasus, kemudian bulan Februari ada 500 kasus serta bulan Maret sampai dengan minggu ketiga sudah ada 300-an kasus,” kata Tetty ketika ditemui di Bekasi pada Minggu 27/3/2016.

Tetty juga mengatakan bahwa jumlah tersebut masih mungkin meningkat tajam, apabila dibandingkan dengan periode yang sama dari tahun lalu. Pada tahun lalu, jumlah penderita DBD mencapai angka 1.060 kasus dalam satu tahun. Dengan demikian, sangat besar kemungkinan bahwa kasus DBD pada tahun ini akan terus meningkat.

“Kasus DBD paling banyak ada di Kec Mustikajaya. Ada penderita yang meninggal mencapai 3 orang,” ungkap Tetty.

Tetty juga mengungkapkan bahwa warga dari Kota Bekasi yang telah terjangkit demam berdarah tidak hanya terkenan gigitan Aedes Aegypti pada wilayah setempat saja. Bisa juga terjangkit dari wilayah yang lain, karena kasus demam berdarah nyatanya juga meningkat pada daerah lain.

“Hampir pada semua daerah kasus demam berdarah mengalami peningkatan,” imbuhnya.

Tetty mangatakan, meskipun jumlah penderita deman berdarah cukup banyak, namun pemerintah masih belum menetapkan hal ini sebagai kejadian luar biasa. Namun pada saat ini pemerintah tengah menggalakkan gerakan serentak untuk pemberantasan sarang nyamuk atau PSN sebagaimna yang sudah dilakukan di Kec Mustikajaya.

“Pemberantasan sarang nyamuk berbeda dengan fogging. Sebab apabila fogging dilakukan secara terus menerus, nantinya dikhawatirkan nyamuk justru akan berevolisi dan kebal sehingga masih bisa terus berkembang biak,” jelasnya.

Tetty pun mengingatkan bahwa masyarakat jangan menganggap sepele penyakit itu, karena minimnya pengetahuan terkait penyakit DBD. Dia mencontohkan ada gejala awal seperti deman yang disertai batu janganlah dianggap sepele dengan mengira itu merupakan panas biasa.

“Setelah deman turun, tidak berarti penderita akan sembuh. 4 – 5 hari setelah gejala awal, merupakan masa kritis. Oleh sebab itu, penderita harus dirawat secara intensif di rumah sakit,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *