Kabar Nasional – Jusuf Kalla Perang Argumen Dengan Menteri Baru
2 min read
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) membantah jika ada mediasi yang telah dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan tentang perang pernyataan melawan Rizal Ramli, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman. Menurut Jusuf Kalla (JK) mediasi tidak dibutuhkan sebab posisinya pada saat ini adalah seorang Wakil Presiden.
“Tidak ada mediasi kok. Saya kan Wakil Presiden. Saya hanya mengatakan jika ketika rapat kabinet,jika dia tidak boleh melakukan hal itu sekali lagi.”ungkap Jusuf Kalla. “Saya mengira seluruh orang juga marah terhadap dirinya.”
Jusuf Kalla memakai posisinya untuk bisa menegur menteri yang mengatakan pendapatnya di luar batas. Menurut JK (Jusuf Kalla) usai ditegur, Rizal Ramli diyakini tidak akan mengatakan hal yang menyudutkan seorang pimpinan negara. “Artinya, seorang menteri itu wajib disiplin. Seorang menteri wajib mempunyai etika.”
Tentang respon dari Rizal Ramli usai mendapatkan teguran, Jusuf Kalla berkata, “Ya memang kenapa, dia mau apa sekarang?” ungkap Jusuf Kalla. Dia juga berkata tentang Presiden Joko Widodo juga ketika tengah rapat kabinet, membelanya yang tengah mendamprat Rizal Ramli. “Otomatis, Pak Jokowi setuju dengan keputusan ini.”ujar JK.
Jusuf Kalla tidak ingin berkata tentang kekecewaannya pada hasil reshuffle kabinet yang justru menimbulkan seorang menteri yang gaduh seperti Rizal Ramli. “Ya itu terserah Anda saja yang memberikan penilaian.”
Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli kembali menuju Istana Negara lantaran dipanggil oleh Presiden Jokowi. Usai ikut rapat kabinet paripurna, Rizal Ramli sempat keluar dari istana, akan tetapi dia kembali sekitar jam 5 sore.
Pertemuan itu dilakukan untuk memediasi antara Wapres, Jusuf Kalla dengan Rizal Ramli. Akhir-akhir ini, kedua pihak tengah terlibat perang pendapat. Joko Widodo memberikan perintah kepada Luhut Binsar Panjaitan selaku Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan untuk melakukan pembicaraan bersama dengan Rizal Ramli.
Luhut meminta kepada seluruh anggota kabinet untuk tidak mengeluarkan pendapat yang akan membuat kondisi semakin gaduh. Hal itu disampaikan ketika rapat paripurna. “Pak Luhut memohon kepada para menteri untuk menunjukan sikap solidaritas tinggi supaya pemerintahan dapat berjalan efektif.”ungkap Tenten, Tim Komunikasi Presiden.
