Kabar mancanegara Terbaru – Israel Tak Percayai Kesepakatan Nuklir Iran

Negosiasi yang berjalan diantara sejumlah negara raksasa bersama Iran terkait program nuklir negara tersebut pada akhirnya menemuai kesepakatan. Perundingan yang berjalan di Wina, Austria tersebut diikuti perwakilan Iran serta 6 negara lain diantaranya Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, serta China. Hassan Rouhani selaku Presiden Iran menyatakan bahwa ini mengawali “horison baru” dan artinya “krisis yang tidak perlu ini” sudah berakhir, seperti yang dilansir kantor berita AFP, dari akun Twitternya pada Selasa (14/7/2015).

Pesan tersebut dikirimkan Rouhani usai pengumuman dari Menlu Iran, Mohammad Javad Zarif dari Wina. “Saat ini kita memulai babak baru,” katanya. Semenjak dilantik tahun 2013 yang lalu, Rouhani sudah berupaya menyudahi perseteruan bersama negara Barat terkait program nuklir negaranya. Termasuk halnya terkait sejumlah sanksi internasional yang sudah melemahkan perekonomian Iran.

Pada perundingan Wina itu, AS bersama sejumlah mitranya menyatakan bahwa sanksi ekonomi yang telag diterapkan kepada Iran dicabut jika negara tersebut mau melakukan langkah-langkah yang menghalangi negara tersebut membuat bom nuklir. Otoritas Iran selama ini sudah berkali-kali membantah niatannya untuk membuat senjata nuklir. Dirasa tidak mampu membuktikan bantahan itu, sejumlah negara adikuasa dunia pun memberlakukan sanksi kepada negara Iran.

Kelompok 6 negara itu bersama Iran sudah melakukan negosiasi secara maraton demi mewujudkan kesepakatan, dimana sebelumnya sealalu gagal dalam memenuhi tenggat waktu. Kendala utama yang mengganggu pembicaraan ialah inspeksi dari tim internasional pada sejumlah lokasi non-nuklir dalam kawasan Iran, pencabutan sanksi, serta bagaimana cara untuk memverifikasi tindakan Iran dalam mematuhi kesepakatan yang telah dibuat.

Namun ada pula yang tak percaya terhadap Iran. PM Israel, Benjamin Netanyahu memberikan kecaman atas kesepakatan nuklir yang barusan dicapai tersebut. Petinggi negeri Yahudi tersebut mengatai bahwa kesepakatan ini adalah kesalahan yang bersejarah. “Iran bisa memperoleh jalur yang pasti ke senjata nuklir. Ada banyak larangan yang harusnya dapat mencegah Iran menuju arah itu, namun dicabut,” kata Netanyahu seperti yang dilansir dari kantor berita Reuters, pada Selasa (14/7/2015).