Kabar Lokal Terhangat – Angin Serta Kabut Tebal Hambat Pencarian Trigana Air
2 min read
Tim SAR gabungan terpaksa berhenti sementara dalam upaya pencarian pesawat Trigana Air Service ATR 42 PK YRN bernomor IL 267 yang dilaporkan hilang kontak Minggu, 16 Agustus 2015 sore waktu setempat. Penghentian pencarian dari udara ini lantaran cuaca kabut tebal disertai angin kencang. Kolonel PNB I Made Susila selaku Komandan Pangkalan Udara Jayapura mengatakan bahwa penyisiran jalur udara terpaksa dihentikan sementara pada 13.30 WIT. Sedangkan penyisiran darat masih tetap dilakukan tim SAR gabungan yang mengikutsertakan bantuan 20 warga lokal.
“Kami harap cuaca nanti membaik. Penyisiran melalui darat masih tetap dilakukan sampai titik koordinat yang dimaksudkan. Apabila cuaca baik pada jalur pendaratan, maka kami harap daoat lakukan searching hingga menemukan pesawat tersebut,” terang Made Susila pada media dari Base Ops Lanud Jayapura, Senin (17/8/2015). Kini, heli bell yang merupakan milik PT Freeport Indonesia dikerahkan di Oksibil demi melakukan pencarian selanjutnya.
Tim SAR menerima foto udara berupa serpihan pesawat serta bekas terbakarnya bagian pinggir gunung dan tebing yang kuat dugaan ditabrak pesawat itu. “Tim melalui jalur darat sudah dipersiapkan agar membuat heliped, membuat akses jalan menuju titik koordinat agar tim dapat melakukan pendekatan di lokasi dimaksud. Beberapa perlengkapan tim SAR sendiri juga sudah dibawa. Tim juga membawa kantong jenazah serta tandu guna pertolongan terhadap korban,” kata Made Susila.
Pada 08.50 WIT pagi, serpihan Trigana Air Service terlihat di koordinat 04 derajat 49 menit 289 Lintang Selatan, 140 derajat 29 menit 953 Bujur Timur. Pesawat tersebut diduga meluncur dari ketinggian 8.500 kaki. Penemuan koordinat itu dilakukan lewat udara yang dilaksanakan pesawat Trigana Pilatus. Lokasi serpihan pesawat itu ada di 7 mile dari lokasi landasan Bandara Oksibil yang ada di Kab. Pegunungan Bintang.
Pesawat milik Trigana Air tinggal landas pukul 14.21 WIT di Bandara Sentani, Kab. Jayapura hendak ke Bandara Oksibil. Pesawat tersebut memuat 54 orang, yang terdiri atas 5 kru, 49 penumpang dimana 3 diantaranya merupakan anak-anak, serta 2 orang bayi.
