Kabar Liga Inggris – Wenger : Ozil Tampil Seperti Seorang Musisi
2 min read
Mesut Ozil terus memberikan sebuah kontribusi pada Arsenal melalui torehan assist serta golnya. Pelatih Arsenal, Arsene Wenger, melontarkan pujian pada anak didiknya itu dengan menyebutnya seperti seorang pemain musik atau seorang musisi papan atas.
Mesut Ozil memperlihatkan performa impresif sepanjang musim 2015/2016 ini. Pemain Timnas Jerman itu telah memberikan 12 assist dan menyumbangkan 2 gol dari 14 partai yang dia lakoni di ajang Liga Premier Inggris.
Spesialnya, 7 assist yang terciptakan pada setiap pertandingan secara beruntun dan juga menjadi sebuah catatan sejarah baru di Inggris. Assist terakhir yang diciptakan adalah ketika Arsenal berhasil meraih kemenangan 3-1 atas Sunderland pada ajang lanjutan Liga Premier Inggris.
Dengan torehan 12 assist tersebut, Mesut Ozil menjadi pemain yang paling banyak menciptakan assist di ajang Liga Premier Inggris hingga saat ini. Para pesaingnya paling banyak hanya sanggup menciptakan 6 assist. Mereka adalah Kevin de Bruyne dari Manchester City, David Silva dari Manchester City, Riyad Mahrez dari Leicester City dan Gerard Deulofeu dari Everton.
Performa gemilang Mesut Ozil tersebut semakin mentereng di tengah-tengah badai cedera yang harus dihadapi oleh Arsenal. Arsene Wenger pun memberikan sebuah pujian atas pencapaiannya itu.
“Pertama kali aku menyaksikan dia ketika masih bermain bersama dengan Werder Bremen di ajang Bundesliga Jerman. Dia tampil berposisi sebagai seorang winger kiri dan aku dapat melihat jika dia memiliki sebuah hal yang sangat istimewa.”ujar Arsene Wenger seperti yang telah dikutip Mirror.
“Dia adalah seorang pemain yang sangat cedera. Mesut Ozil layaknya seorang musisi yang sedang bermain notasi dengan tepat dan pada waktu yang sangat pas. Ketika dia harus memberikan umpan maka dia akan memberikan umpan itu.”
“Dia sanggup mengubah sebuah kondisi yang tidak mungkin menjadi sebuah hal yang terlihat sangat mudah, tetapi bukan semata bagi dirinya sendiri, dia lebih mengutamakan tim jika dibandingkan dengan keegoisan dirinya sendiri. Hal itu yang sangat menarik karena biasanya beberapa pemain dengan talenta yang dilihat pertama kali bukan tetang kualitas tetapi dilihat egonya.”
