Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Kesehatan – Serangan Panik Ataukah Serangan Jantung

2 min read

Serangan panik dapat dirasakan oleh siapa pun dan di mana saja secara tiba-tiba. Meski umumnya tidak berbahaya, tapi serangan yang sering disangka sebagai serangan jantung ini, bagi sebagian orang, dapat terasa mencekam. Serangan panik adalah kecemasan intens yang ditandai dengan gejala fisik yang umumnya terjadi mendadak dan tanpa alasan jelas. Sebagian orang yang mengalami serangan panik bisa jadi merasa ingin pingsan atau seakan-akan hidupnya akan berakhir. Padahal sebenarnya gejala ini umumnya tidak berbahaya. Kepanikan yang biasanya terjadi selama 5-20 menit ini sering disalah artikan sebagai serangan jantung. Pada umumnya, seseorang yang mengalami serangan panik tidak perlu dirawat di rumah sakit, walau sebagian orang lainnya bisa jadi membutuhkan perawatan. Serangan jantung dan panik memiliki gejala yang serupa seperti timbul secara mendadak dan irama jantung yang cepat. Gejala yang timbul adalah rasa sakit atau nyeri di dada, berkeringat, pusing, sesak napas dan gemetar. Tes medis merupakan satu-satunya cara untuk mengetahui jenis serangan. Karena tidak ada karakteristik yang dapat menentukan salah satunya. Akan tetapi memahami konteks, gejala, dan faktor risiko selalu dapat memberikan petunjuk.

Kesehatan mental ialah faktor risiko utama untuk serangan panik, kesehatan fisik memainkan peran yang lebih besar dalam kasus serangan jantung. Faktor dapat mencakup usia, kadar kolesterol, berat badan, tekanan darah, diet, dan lain-lain. Banyak dokter mencatat sifat nyeri dapat membantu menentukan jenis serangan apa yang telah ditimbulkan olehnya. Pasien yang mengalami serangan jantung sering melaporkan lebih banyak tekanan daripada rasa sakit, menurut Dr. MaryAnn McLaughlin, seorang ahli jantung di Mount Sinai, New York. Perasaan itu dibandingkan dengan memakai bra yang sangat ketat atau seolah-olah dada sedang ditekan oleh sesuatu.

 “Ada serangan jantung tertentu yang terasa seperti rasa sakit yang sangat kuat. Tetapi secara umum, mereka mulai keluar sebagai tekanan dan kadang-kadang sensasi meremas yang bisa turun baik lengan,” jelasnya.

Panjang serangan juga merupakan salah satu perbedaan utama di antara keduanya.

Sementara serangan panik bertahan kurang dari 10 menit, serangan jantung biasanya akan berlangsung lebih lama.

Penelitian juga menunjukkan serangan jantung sering menyertai pengerahan tenaga yang berat atau perasaan sangat marah atau kesal.

Misalnya, seseorang di sisi yang lebih tua dan tidak terbiasa berolahraga mungkin beresiko setelah melakukan aktivitas fisik yang menuntut.

“Serangan jantung tidak mungkin terjadi secara tiba-tiba daripada terjadi pada seseorang yang menyekop salju, atau berlari menaiki tangga, misalnya,” tambah McLaughlin.

Sebaliknya, serangan panik dapat terjadi selama keadaan cemas serta keadaan yang tenang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *