Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Kesehatan – Penelitian Terobosan Menawarkan Solusi Bagian 2

2 min read

Lanjutan dari artikel sebelumnya mengenai penelitian terbaru yang memunculkan terobosan menawarkan solusi terhadap resistensi antibiotik.

Akhirnya, resistensi menyebar, bukan hanya karena mikroba dengan resistensi alami tumbuh, tetapi juga karena mereka berbagi perlawanan mereka dengan orang lain.

Situasi sekarang berkembang ke titik di mana tidak ada antibiotik yang efektif yang tersisa untuk mengobati beberapa infeksi.

Di Amerika Serikat, infeksi karena bakteri resisten antibiotik mempengaruhi sekitar 2 juta orangper tahun dan menyebabkan 23.000 kematian.

Molekul kecil dengan efek besar

Molekul-molekul kecil yang Dr. Shoham dan timnya telah kembangkan dapat menempelkan diri pada protein-protein penghasil racun di dalam bakteri yang termasuk spesies Gram-positif.

Spesies ini termasuk Staphylococcus aureus , bakteri di belakang infeksi Staph, dan versi Staphylococcus aureus resisten methicillin yang sangat resisten (MRSA).

Efeknya adalah untuk menghentikan bakteri dalam strain ini dari mampu membuat racun yang membunuh sel-sel kekebalan.

Tim ini mengobati tikus dengan sepsis yang disebabkan oleh S. aureus dengan molekul kecil dan menemukan bahwa mereka semua bertahan hidup, sedangkan 70 persen tikus yang tidak diobati meninggal.

Molekul-molekul kecil juga muncul untuk meningkatkan efektivitas antibiotik.

Tikus dengan sepsis S. aureus yang diobati baik dengan antibiotik dan molekul kecil memiliki sepuluh kali lebih rendah tingkat bakteri dalam darah mereka daripada tikus yang terinfeksi yang hanya menerima antibiotik.

‘Khasiat spektrum luas’

Para peneliti juga melakukan beberapa tes awal yang menunjukkan bahwa molekul-molekul kecil memiliki efek serupa pada beberapa strain bakteri Gram-positif lainnya. Mereka menghentikan mereka dari mampu membunuh sel-sel kekebalan.

Salah satu spesies terkenal untuk menyebabkan infeksi kateter, dan yang lain untuk menyebabkan radang tenggorokan .

“Hasil ini,” para penulis menyimpulkan, “menunjukkan keampuhan spektrum luas terhadap patogen Gram-positif.”

Tim ini sedang dalam proses memasarkan dua molekul kecil sebagai obat. Keduanya telah menunjukkan kemampuan untuk meningkatkan efektivitas antibiotik pada model tikus dari infeksi.

Rencananya adalah untuk memulai uji klinis pada orang dengan infeksi yang resistan terhadap berbagai obat.

“Ini bisa memberikan solusi parsial terhadap ancaman resistensi antibiotik global yang menjulang,” kata Dr Menachem Shoham.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *