Kabar Kesehatan – Cara Baru Menghentikan Pertumbuhan Tumor

Dalam apa yang telah disebut sebagai ” paradoks pertumbuhan tumor ,” membunuh sel kanker terkadang dapat menyebabkan lebih banyak sel kanker menyebar. Hal ini terjadi karena puing-puing seluler yang tertinggal memicu respons inflamasi dari sistem kekebalan tubuh kita, yang pada gilirannya dapat merangsang produksi lebih banyak sel kanker.

Namun, para periset mungkin telah menemukan jalan keluar dari teka-teki ini. Sebuah studi baru menemukan bahwa resolvin (senyawa yang secara alami dikeluarkan oleh tubuh kita untuk menghentikan respons inflamasi) dapat menghentikan pertumbuhan tumor saat pertumbuhan tersebut disebabkan oleh limbah seluler.

Penelitian ini dipimpin oleh Sui Huang, dari Institute of Systems Biology di Seattle, WA, serta Charles N. Serhan, dari Brigham and Women’s Hospital di Harvard Medical School, Mark Kieran, dari Dana-Farber Cancer Institute, dan Dipak Panigrahy, dari Beth Israel Deaconess Medical Center, yang kesemuanya berada di Boston, MA.

Peneliti menggunakan pengobatan sitotoksik dan obat-obatan yang ditargetkan lainnya untuk membunuh sel kanker yang dikultur. Puing-puing seluler yang dihasilkan disuntikkan ke tikus. Hewan pengerat sudah memiliki beberapa sel kanker di dalamnya, tapi ini tidak cukup untuk mendorong pertumbuhan tumor dengan sendirinya.

Kedua pendekatan tersebut merangsang penyebaran sel kanker dan meningkatkan kemampuan mereka untuk menumbuhkan tumor. Pertumbuhan tumor yang disebabkan oleh debris dapat dilihat baik secara in vivo maupun pada sel kultur. Studi tersebut mengungkapkan bahwa lipid yang disebut phosphatidylserine (yang ditemukan di permukaan sel mati dan tertekan) membuat sel kekebalan melepaskan sitokin pro-inflamasi.

“Studi kami,” mereka menjelaskan, “bersama dengan orang lain, tunjukkan bahwa terapi kanker tradisional bisa menjadi ‘pedang bermata dua,’ di mana pengobatan yang digunakan untuk menyembuhkan kanker juga membantu bertahan dan tumbuh.”

“Temuan ini menggarisbawahi gagasan lama bahwa membunuh sel kanker dengan obat yang lebih banyak dan lebih efektif dapat menjadi bumerang,” tambah Huang. “Jaringan tumor adalah sistem reaktif yang mengubah terapi membunuh sel menjadi pedang tepi ganda: semakin membunuh semakin banyak dapat merangsang sel tumor yang masih ada,” tambahnya.

Huang menjelaskan, “Pertumbuhan sel-sel yang terstimulasi secara alami merupakan bagian dari siklus regenerasi jaringan; puing-puing ditafsirkan oleh jaringan sebagai sinyal cedera dan merangsang penyembuhan dan regenerasi luka.”

“Apakah pengobatan sitotoksik berhasil atau tidak,” tambahnya, “bergantung pada kesempatan untuk membuka jendela kecil: kapan efek membunuh bersih lebih kuat daripada stimulasi sel-sel mati yang diciptakan pengobatan.”

Untuk mengatasi tantangan pedang bermata dua ini, para peneliti merawat hewan pengerat dengan jumlah resolvin dalam jumlah kecil. Resolvin adalah produk alami dari jaringan yang berfungsi sebagai sinyal berhenti untuk mengakhiri proses inflamasi.

Perlakuan dengan resolvin menghentikan pertumbuhan tumor yang disebabkan oleh puing dan menghambat penyebaran sel kanker. Selain itu, resolvin meningkatkan aktivitas berbagai obat anti kanker, membuatnya lebih efektif dalam melawan tumor.