Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Yaman Ingin AS Menilai Kembali Strategi Anti Teroris Mereka

2 min read

Pemerintahan Yaman mengatakan pada hari Rabu (9/2) bahwa mereka menginginkan Amerika Serikat untuk memikirkan kembali operasi anti teroris mereka. Operasi melawan terorisme yang terjadi pada tanggal 29 Januari kemarin terbilang kacau dan mengakibatkan lebih dari 30 warga sipil tewas.

Operasi Angkatan Laut yang ditujukan untuk pengumpulan informasi intelijen pada al-Qaida di Semenanjung Arab (AQAP), telah menimbulak kekacauan dalam pengambilan keputusan oleh Gedung Putih pimpinan Donaln Trump, di mana pembantu presiden, banyak yang memiliki sedikit pengalaman dengan kebijakan luar negeri atau keamanan nasional, yang bersaing untuk mendapatkan pengaruh.

Menteri Luar Negeri Yaman, Abdul-Malik al-Mekhlafi, membantah laporan semalam yang menunjukkan bahwa pemerintahan telah memerintahkan pengehentian operasi darat oleh pasukan Amerika Serikat di Yaman.

Namun dia menambahkan bahwa pemerintahanya, yang juga berjuang dalam perang saudara untuk melawan pemberontak Houthi,yang terlibat dalam pembicaraan dengan pemerintahan Amerika Serikat pada serangan yang terbaru, yang dia inginkan untuk dinilai kembali.

“Pemerintahan dari Yaman ingin melakukan pengulangan kembali atas posisi meraka dalam apa yang disebut sebagai operasi perang melawan terorisme di negara Yaman untuk terus dilanjutkan namun dengan berkonsultasi dengan Otoritas Yaman dan harus berupaya untuk tidak menimbulkan korban dari warga sipil dalam serangan mereka. Yaman percaya bahwa tidak ada batasan dalam ancaman terorisme secara global, agama atau nasional, namun hanya menggunakan cara yang terkoordinir dengan baik,” kata pemerintahan dalam pernyataan resmi mereka pada hari Rabu (8/2).

Meskipun AmerikaSerikat memiliki hubungan kerjasama dengan presiden Abdrabbuh Mansur Hadi, tapi Yaman menjadi salah satu dari tujuh negara yang penduduknya mayoritas muslim di mana penduduk di negaranya mendapatkan larangan kunjungan ke Amerika Serikat dalam keputusan eksekutif yang ditandatangani oleh Donald Trump.

Komando pusat Amerika Serikat di mana yang melakukan operasi militer di Timur Tengah mengatakan bahwa tidak ada yang berubah dalam operasi mereka meskipun ada kebijakan larangan kunjungan tersebut.

“Saat ini, kami tidak diperintahkan untuk menghentikan semua operasi militer atau  diminta untuk menunda rencana operasi militer apapun. Kami akan terus melanjutkan semua operasi militer kami sesuai dengan hukum internasional. Kami tidak akan mengurangi operasi militer kami, dan menghancurkan Al-Qaida,” kata juru bicara Centcom, Maj Josh Jacques.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *