Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Pengungsi Di Kamp Serbia Berada Dalam Kondisi Buruk

2 min read

Dua orang mantan penerjemah untuk militer Amerika Serikat di Afghanistan menjadi bagian dari ribuan pengungsi dan imigran. Ribuan pengungsi tersebut berada dalam kondisi yang buruk dan tertahan dalam kondisi dingin di kamp pengungsian di Belgrade.

Diperkirakan lebih dari 8.000 orang pengungsi terdampar di negara Serbia, dengan kondisi temperatur di wilayah tersebut yang mencapai -17 derajat celcius pada awal tahun ini. Agen pengungsian Uni Eropa telah memerintahkan pemerintahan negara-negara Eropa untuk melakukan hal yang lebih banyak untuk membantu para pengungsi dan imigran atas resiko ancaman kematian yang diakibatkan oleh cuaca dingin, yang semapt mencatat sedikitnya lima kematian sejak bulan Januari.

Lebih daru 2.000 irang, termasuk anak-anak yang masih berusia 8 tahun meminta tempat tinggal di camp yang tidak resmi, di mana Jamshid dan Mati tinggal di sana, terdiri dari sekelompok gudang kumuh di belakang stasiun kereta api utama di Beograd.

Beberapa orang telah dipindahkan ke kamp-kamp resmi dalam beberapa pekan terakhir. Gudang tersebut tidak memiliki air yang mengalir atau fasilitas sanitasi, dan para pengungsi dan imigran yang hidup dalam kondisi yang terlantar, membakar segala sesuatu yang mereka bisa untuk digunakan menghangatkan tubuh mereka.

Satu-satunya bantuan makanan yang didapatkan oleh para pengungsi di kamp tersebut didistribusikan oleh relawan independen, tetapi banyak dari mereka menolak untuk makan sebagai bentuk protes terhadap perbatasan yang telah ditutup. Ratusan orang juga tidur di dalam hutan dan ladang untuk menunggu para penyelundup membawa mereka melintasi perbatasan.

Medicine Snas Frontieres (MSF) baru-baru ini khawatir bahwa kamp tersebut akan menjadi Calais baru, dan doktor di klinik setempat mengatakan bahwa mereka akan terkena radang karena cuaca dingin setelah menghirup asap beracun dari pembakaran.

Jamshid Shadad yang berusia 27 dan Matiullah Afzal, berusia 25 tahun, sedang berupaya untuk mendapatkan ijin khusus VISA ke Amerika Serikat, tapi Jamshid telah mendapatkan penolakan suaka sebanyak dua kali, dan Mati sendiri saat ini masih menunggu keputusan. Keduanya merupakan dua orang teman dekat yang telah berhubungan selama 20 tahun, yang membayar ribuan uero kepada penyelundup sebelum pergi dari Afghanistan pada enam bulan yang lalu untuk mencapai Eropa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *