Kabar Internasional – Universitas Sudan Telah Bersihkan ISIS Di Dalam Kampus Mereka
2 min read
Universitas di Sudan dimana lebih dari 20 pemuda asal Britis telah direkrut oleh kelompok militan ISIS. Meskipun demikian pimpinan kampus tersebut mengklaim bahwa proses perekrutan dari kelompok tersebut telah diberantas dari kampus.
Dalam upaya untuk meyakinkan orang tua Inggris yang aman untuk mengirimkan anak-anak mereka ke Khartoum University of Medival Sciences and Technology. Dr. Ahmed Babiker mengatakan bahwa upaya kontra radikalisme tersebut bersama dengan pembubaran kelompok iman yang kontroversial yang telah berhasil menyingkirkan ISIS dari situs tersebut.
“Saya senang bahwa hal tersebut berakhir, kami bisa melanjutkan pendidikan kami. Hal ini hampir satu setengah tahun sejak orang terakhir pergi ke Suriah, kami telah menutup operasi tersebut,” kata Dr. Babiker.
Pada pekan lalu, dua orang mahasiswa Inggris dari UMST, Ahmad Sami Kheder berusia 25 tahun dari London dan Hisyam Fadlallah berusia 24 tahun yang berasal dari Nottinghamshire, telah tewas dalam sebuah pertempuran di Irak.
Kheder dianggap telah berada dalam konvoi yang berusaha untuk meninggalkan kota yang terkepung dari Mosul, ketika menjadi target tembakan, kemungkinan besar serangan tersebut berasal dari pasukan Irak yang terus menekan ke arah posisi ISIS dari selatan.
Pada hari Sabtu (4/2) kemarin, sebuah rincian telah muncul dari apa yang mungkin menjadi serangan senjata kimia pertama di kota terbesar kedua di Irak setelah 12 orang dirawat karena kemungkinan terkena paparan senjata kimia. Semua korban telah dipindahakn sejauh 50 mil dari Erbil, ibukota wilayah etnis Kurdi di Irak, dengan empat dari mereka yang menunjukkan tanda-tanda parah yang berhubungan dengan paparan dari bom blaster.
Delapan belas dokter Inggris yang sedang belajar di UMST sebelum memasuki Suriah untuk bergabung dengan ISIS diperkirakan akan masih terperangkap di dalam kelompok kekhalifahan yang semakin menyusut.
Sejauh ini, setidaknya empat dari petugas medis Inggris diketahui telah tewas, dengan orang tua yang semakin cemas bahwa orang lain akan terjebak dalam pertempuran atau tidak dapat melarikan diri ke wilayah yang aman dari wilayah yang dikuasai oleh ISIS. Laporan terakhir menunjukkan bahwa ISIS telah melakukan penculikan secara individu terhadap orang yang berusaha untuk melarikan diri dari serangan udara yang terus menargetkan ekstrimis tersebut.
