Fri. Apr 14th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Tim Robotik Asal Burguni Hilang Di Washington

2 min read

Pendamping tim Burgundi menghadapi mimpi buruknya dalam kompetisi robotika internasional di Washington DC. Pendamping tersebut menemukan bahwa anak asuhnya telah menghilang.

Dia mencari ke asrama perguruan tinggi tempat enam remaja yang berusia 16 tahun hingga 18 tahun menginap. Tas yang mereka bawa juga telah menghilang, kemungkinan mereka menaiki bus yang salah. Petugas telah melakukan pencarian di Balai Konstitusi DAR di mana mereka menghilang.

Pihak kepolisian saat ini mengatakan bahwa dua dari enam orang tersebut terlihat menyeberang ke Kanada, dan mereka tidak menduga ada permain kotor diantara mereka. Penyelenggara acara mengatakan pada hari Kamis (20/7) kemarin bahwa hilangnya mereka kemungkinan telah dilakukan oleh mereka sendiri. Seorang anggota kemunitas Burgundi-Amerika Serikat sedikit lebih memudahkan, dengan mengatakan bahwa dia sedikit ragu bahwa para remaja tersebut mencari suaka, meskipun dia menekankan bahwa dia tidak mengatahui situasinya secara langsung.

Kepolisian Washington telah mengunggah foto dari remaja-remaja yang telah menghilang tersebut pada hari Rabu (19/7), yang meminta bantuan untuk menemukan mereka, yang terlihat terakhir pada hari Selasa (17/7) di pertandingan final.

Juru bicara Kepolisian Metropolitan, Aquita Brown mengatakan bahwa Don Ingabire, 16 tahun dan Audrey Mwamikazi yang berusia 17 tahun, keduanya sempat terlihat telah menyeberang ke Kanada.

Marilu Cabrera, seroang juru bicara untuk layanan kewarganegaraan dan Imigrasi Amerika Serikat yang menerima permohonan suaka, mengatakan bahwa agensi terssebut tidak berkomentar mengenai apakah individu tertentu telah mencari suaka. Otoritas imigrasi Kanada juga menolak untuk berkomentar.

Kompetisi ini, yang dirancang untuk mendorong para pemuda untuk mengejar karir di bidang matematika dan sains, menarik tim remaja dari 150 lebih negara. Sudah menjadi sorotan nasional, berkat tim gadis dari Afghanistan yang diizinkan untuk hadir setelah presiden Donald Trump turun tangan atas nama mereka. Dua kali visa mereka mendapatkan penolakan, seorang pejabat Afghanistan mengatakan bahwa orang-orang Amerika Serikat khawatir bahwa mereka tidak akan pulang ke rumah.

“Ada indikasi bahwa ketidakhadiran siswa mungkin telah dilakukan sendiri, termasuk menyerahkan semua kunci mereka ke dalam tas mentor / pendamping mereka dan pemindahan pakaian siswa dari kamar mereka,” kata penyelenggara First Global dalam sebuah pernyataan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *