Kabar Internasional Terkini – Terusan Suez Mesir Diperluas

Pemerintah Mesir mengadakan perluasan secara besar-besaran terhadap kanal Suez. Mesir juga memperdalam jalur air serta menambahkan jalur berjarak 35 km bagi kapal. Dalam upacara peresmian yang digelar di kota Ismailia, Abdel Fattah al-Sisi, Presiden Mesir dengan seragam militer serta kaca mata hitamnya menyambut pemimpin internasional di atas sebuah kapal pesiar terkenal, El-Mahrousa, yaitu kapal pesiar pertama kali yang melintasi kanal tersebut tahun 1869 silam.

Helikopter serta jet tempur juga melintasi langit wilayah itu demi menjaga keamanan atas ancaman dari militan yang ada di Semenanjung Sinai. Kemudian jalanan Kairo, juga banyak terpampang poster tentang kanal yang diperluas bertuliskan Egypt’s ‘gift to the world’ yang artinya hadiah Mesir pada dunia. Dari jajaran tamu asing yang di sambut oleh Al-Sisi ada pula Presiden Prancis Francois Hollande serta PM Rusia, Dmitry Medvedev. “Tujuan dari perluasan ini adalah demi meningkatkan lalu lintas yang berada pada kanal ini,” seperti yang diberitakan oleh BBC, Jumat (7/8/2015).

Otoritas Mesir berharap agar perluasan ini dapat menambah lagi pemasukan serta semakin meingkatkan kegiatan ekonomi. Namun kalangan pengamat justru ragu terhadap perkiraan itu. Diantaranya Ahmed Kamaly, selaku ekonom asal Universitas Amerika di Kairo, yang mengatakan pada Reuters proyeksi Mesir ini hanyalah “angan-angan” saja.

Selain itu, proyek ini juga sempat disambut pro-kontra warga Mesir yang nampak dalam komentar media internasional serta Twitter yang seakan ‘terpecah’. Sebagian menanyakan dana senilai US$8,2 miliar setara Rp 111 triliun yang dihabiskan dalam proyek perluasan yang sebaiknya dipakai guna perbaikan prasarana umum serta aspek layanan masyarakat.

Di lain sisi, media simpatisan pemerintah memuji proyek tersebut sebagai sebuah kemenangan negara, serta titik balik usai bertahun-tahun lamanya dilanda ketidakstabilan. Perluasaan tersebut memungkinkan adanya lalu lintas 2 arah pada sepanjang jalur, selain halnya kapal yang akan lebih besar lagi. Pembangungan untuk jalur baru tersebut dimulai 1 tahun yang lalu oleh perintah Al-Sisi. Kanal sebelumnya dapat menangani 7% aktifitas perdagangan laut dunia. Dimana menghubungkan Mediterania dengan Laut Merah, yang menyediakan sebuah jalur laut terpendek diantara Asia dengan Eropa.