Berita Mancanegara Terbaru – Seorang WNI Jadi Korban Topan Soudelor Taiwan

Diberitakan bahwa angin kencang disertai hujan deras yang dipicu oleh topan Soudelor menyapu kawasan Taiwan. Saat ini, diketahui 4 korban tewas oleh topan dahsyat tersebut dimana salah satunya adalah seorang WNI. Dilansir dari AFP, pada Sabtu (8/8/2015), topan Soudelor tiba di kawasan pantai timur Taiwan di hari Sabtu (8/8) pagi waktu Taiwan.

Topan tersebut membuat pepohonan ambruk yang menyebabkan tanah longsor pada sebuah desa terpencil di kawasan Taoyuan. Semua warga desa itu pun terpaksa dievakuasi. “Longsoran berupa lumpur menimbun desa. Sdikitnya 10 rumah warga menjadi terkubur oleh lumpur, warga sudah dievakuasi semalam ke pengungsian,” kata juru bicara dari Dinas Pemadam Kebakaran Taoyuan pada AFP.

Sementara itu, hampir 700.000 rumah di Taiwan tak menerima aliran listrik lantaran banjir serta hujan yang terus turun. Topan tersebut bergerak dalam kecepatan 237 Km/jam, utamanya pada kawasan Suao. Selain itu, 80 penerbangan internasional terpaksa dibatalkan serta layanan kereta cepat juga dihentikan lantaran topan tersebut.

Pemerintah menyebutkan bahwa keempat korban tewas dipicu oleh sederet kecelakaan karena topan ini. Diantaranya petugas pemadam kebakaran kawasan Pintung dan seorang WNI yang dikenali sebagai Agus Wibowo akibat tertimpa sebuah papan iklan raksasa. “Korban tewas karena cedera di kepala yang amat fatal, utamanya di otak kanan, usai tertimpa oleh papan reklame,” ujar pejabat rumah sakit setempat. Agung bekerja untuk kapal pencari ikan warga Taiwan itu tewas ketika mengayuh sepedanya demi membeli makanan dari lokasi penampungannya.

Sementara 2 korban tewas lainnya adalah bocah perempuan 8 tahun bersama ibunya usai tersapu oleh gelombang laut ketika topan menerjang. Ribuan warga Taiwan dievakuasi dimana sedikitnya 1.300 orang sudah ada pada lokasi pusat pengungsian. Semua sekolah serta perkantoran ditutup Sabtu (8/8/2015) ini. Banjir juga menggenangi perumahan warga yang berada di dekat garis pantai. “Saya tak pernah melihat topan sedahsyat ini dalam 60 tahun usia saya,” aku salah seorang lansia yang tinggal di wilayah Taitung pada TV lokal, Formosa TV.