Kabar Internasional Terbaru – Menteri Australia, Bantah Pengakuan Penyadapan Sendiri

Ulah dari seorang Menteri Perdagangan Australia yang bernama Andrew Robb yang telah mengakui adanya upaya penyadapan yang berasal dari pihak intelijen Australia kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), telah memaksanya untuk mengeluarkan bantahan terhadap pengakuannya itu sendiri. Sampai dengan hari ini, tak ada seorang pun dari Pemerintahan Australia yang berani mengeluarkan pernyataan ataupun pengakuan terkait dengan adanya tindakan penyadapan yang sengaja ditujukan pada Presiden SBY dan juga Ibu Negara Ani Yudhoyono serta kepada beberapa orang pejabat tinggi lainnya yang terjadi pada tahun 2009 lalu.

Mengingat akan implikasi dari pernyataannya yang dapat berakibat buruk, dan terlebih lagi saat hubungan bilateral antara Indonesia serta Australia dalam keadaan yang masih sangat sensitif seperti ini, Robb pun akhirnya terpaksa guna mengoreksi komentarnya itu. Dirinya telah menyebutkan bahwa ia tak memiliki informasi secara langsung mengenai adanya tindakan penyadapan itu. Pada kata lain, ia tidak memiliki kapasitas untuk menceritakan macam-macam tentang aksi penyadapan tersebut.

“Komentar yang dapat saya berikan di dalam sebuah wawancara dalam acara program ABC Business Today, membutuhkan klarifikasi saya secepatnya,” kata Robb, seperti yang dikutip oleh Guardian, pada Rabu (27/11/2013). “Dalam komentar itu, dijelaskan bahwa secara penalaran umum tentang masalah tersebut (penyadapan), yang telah tersebar ke media. Saya tak memiliki kewenangan guna membicarakan hal detail apapun mengenai masalah intelijen,” tambahnya.

Robb juga sempat mengatakan bahwa mengenai isu tentang penyadapan itu, Pemerintah Australia bersama Indonesia masih akan terus melakukan berbagai macam upaya guna melakukan semacam normalisasi hubungan. Upaya itu masih akan terus berlangsung hingga 24 jam terakhir ini.

Hingga pada saat ini, Perdana Menteri Abbott masih belum juga mengakui ataupun berniat untuk meminta maaf kepada pemerintah Indonesia mengenai terjadinya penyadapan yang akhir-akhir ini menjadi berita yang menggemparkan diantara kedua negara tersebut. Bahkan di dalam surat yang telah dikirimkan kepada Presiden SBY beberapa saat yang lalu, isinya tidak menyebutkan adanya permintaan maaf ataupun upaya guna memberikan semacam penjelasan resmi terkait penyadapan tersebut.