Fri. Apr 14th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Tentara Israel Dijatuhi Hukuman 18 Bulan Atas Pembunuhan Warga Palestina

2 min read

Seorang tentara medis Israel yang merekam pembunuhan terhadap penyerang asal Palestina yang terluka pada tahun lalu telah dijatuhi hukuman 18 bulan penjara. Dakwaan terhadap Elor Azaria ini dipaksakan oleh tiga panel hakim yang duduk di pengadilan militer di Tel Aviv. Jaksa menuntut hukuman antara tiga dan lima tahun penjara, sementara Azaria sendiri telah meminta pengadilan untuk memberikan belas kasih dan mengukum dirinya dengan menahan secara terbuka.

Kelompok hak asasi manusia mangatakan bahwa hukuman tersebut masih terlalu ringan, sementara pendukung Azaria, termasuk beberapa menteri mengatakan bahwa dia tidak seharusnya mendapatkan hukuman penjara sama sekali.

Pada tanggal 24 Maret tahun lalu, Azaria, tentara yang berusia 21 tahun tersebut menewaskan Abdul Fatah al-Sharif dalam penempakan di dekat pos pemeriksaan di kota Hebron, Tepi Barat, yang telah terekam oleh kamera dari seorang aktivis hak asasi manusia Palestina. Sharif yang berada dalam kondisi yang tak mampu bergerak, sudah mengalami luka tembak dan terluka parah ketika berupaya menyerang tentara Israel dengan menggunakan pisau.

Ketua majelis hakim, Maya Heller mengatakan bahwa panel hakim telah menemukan bahwa tindakan Azaria telah sangat merugikan nilai-nilai masyarakat Israel secara keseluruhan, serta telah melanggar kode etik militer Israel dalam penggunaan senjata.

Pengadilan mengatakan bahwa Azaria tidak menyatakan penyesalan atas kejahatannya, meskipun tercatat bahwa upaya mereka telah cukup untuk melumpuhkan penyerang hingga penembakan tersebut terjadi, upaya penangkapannya sendiri telah menyebabkan keluarganya mengalami kesusahan yang mendalam.

Azaria dihukum karena telah melakukan pembunuhan pada bulan lalu pada akhir percibaan yang terkena perpecahan yang mendalam di Israel, di mana pelayanan militer adalah wakib dan mendukung tentara muda yang tersebar luas. Kasus ini dipandang sebagai ujian dari peradilan militer Israel dan vonis bersalah tersebut diartikan sebagai kemenangan bagi komandan yang berusaha untuk mempertahankan kode etik militer.

Minat yang kuat dalam kasus tersebut didorong sebagian besar oleh kelangkaan penuntutan terhadap prajurit tentara Israel yang kerap dituduh melakukan berbagai tindakan kekerasan terhadap warga Palestina. Namun pihak keluarga dari Sharif sendiri telah mengkritik dengan keras atas lama hukuman yang diberikan kepada tentara tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *