Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Pelaku Bom Bunuh Diri Adalah Warga Inggris Yang Dibebaskan Dari Guantanamo

2 min read

Sebuah serangan bom bunuh diri di Irak di dekat kota Mosul, yang diklaim oleh ISIS yang mengaku bertanggung jawab. Serangan tersebut dilakukan oleh seorang warga Inggris yang merupakan mantan tahanan dari Guantanamo Bay yang telah membayar 1 juta poundsterling kompensasi dari pemerintahan Inggris untuk membebaskannya.

Jamal al-Harits, seorang mualaf berusia 50 tahun berasal dari Manchester, yang terlahir dengan nama Ronald Fiddler, telah teridentifikasi oleh keluarganya sebagai seorang anggota dari ISIS yang diklaim telah melakukan serangan terhadap pasukan koalisi pada hari Senin (20/2) kemarin.

Kelompok terorisme tersebut telah merilis sebuah gambar seorang pria yang tengah tersenym yang memiliki nama sebagai Abu-Zakariya al-Britani. Sementarai klaim yang mengatakan bahwa dia adalah pelaku penyerangan saat ini masih belum bisa diverifikasi, saudara dari al-Harits sendiri telah mengkonfirmasi identitas pria yang berada di dalam gambar kepada Times bahwa dia adalah saudaranya.

Leon Jameson mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa saudaranya al-Harits telah menyia-nyiakan hidupnya. Dia menambahkan: “Foto itu adalah dirinya, saya bisa tahu dari caranya tersenyum. Jika benar maka saya telah kehilangan seorang saudara, jadi salah satu anggota keluarga saya telah pergi.”

BBC dan Channel 4 juga telah mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang telah mengidentifikasi orang yang sama yang berada di dalam foto tersebut.

ISIS telah membuat klaim yang belum  bisa dikonfirmasi yang telah menyebabkan beberapa korban ketika pejuangnya mengendarai mobil  yang bermuatan penuh dengan bahan peledak ke sebuah pangkalan militer di luar kota Irak di bagian Utara. Hal tersebut dirilis melalui sebuah video dari kendaraan yang telah berjalan di jalanan, diikuti kemudian segumpal asap yang naik dari kejauhan.

Al-Harits sendiri dilaporkan telah diberikan kompensasi setelah mengklaim bahwa agen-agen Inggris tahun bahwa dirinya sedang dianiaya selama dirinya ditahan tanpa adanya tuduhan di Guantanamo.

Ia dibawa ke pusat penahanan setelah ditemuakn di sebuah penjara di Afghanistan di awal tahuhn 2002 silam, di mana ia telah ditempatkan setelah dicegat oleh kelompok Taliban, yang percaya baha dia menjadi agen mata-mata dari Inggris. Menurut adiknya, Maxine Fiddler, ia pada awalnya percaya bahwa Amerika akan menjadi penyelamat baginya. Namun, mereka memenjarakannya setelah tiba pada kesimpulan bahwa ia telah mencoba untuk bergabung dengan kelompok fundamentalis Islam, hingga mereka mengubah saudaranya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *