Kabar Internasional – Taiwan Meminta Bantuan Pesawat Siluman AS Untuk Memerangi Ancaman Cina

Taiwan telah menyatakan rencananya untuk meng-upgrade jet tempur F-16 dan akan mencari pesawat siluman dari Amerika Serikat. Hal ini dilakukan dalam menghadapi ancaman militer yang berkemnbang di Cina.

Menteri Pertahanan Taiwan, Feng Shih Kuan mengatakan kepada anggota parlemen negara tersebut untuk berfokus pada sesuatu yang murah namun efektif dalam menggunakan teknik perang yang asimetris untuk memerangi ancaman udara dan laut. Dia mengatakan bahwa anggaran sebesar 2.05% dari perekonomian Taiwan telah dipersiapkan, namun dirinya berharap hal tersebut akan meningkat menjadi hampir sebesar 3% pada tahun depan.

Pengumuman ini mengikuti peluncuran sebesar US$ 11,4 milyar anggaran pertahanan tahun ini, yang meningkat kurang dari 1% dari anggaran tahun lalu, yang mencerminkan peningkatan keuangan pemerintah yang dihasilkan dari beban hak berat dan perlambatan pertumbuhan ekonomu yang berorientasi ekspor teknologi tinggi.

Yang membandingkan dengan kenaikan sebesar 7% dari anggaran pertahanan China yang telah diumumkan pada pekan ini, yang menyebutkan bahwa anggaran pertahanan China mengalami kenaikan menjadi sebesar US$ 151 milyar, yang menjadi anggaran terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

Selama pengumuman yang dilontarkan oleh Feng, Letnan Jenderal Chiang Chen Chung mengatakan bahwa pasukan Taiwan mampu menyerang pangkalan China di seberang bagian selat Taiwan yang memiliki lebar kurang lebih 160 kilometer. Ketika ditanya apakan kemampuan serangan mampu diperluas dengan operasi terhadap Taiwan dengan sejauh 1.300 kilometer jauhnya, Chiang mengatakan iya.

China sendiri menganggap bahwa pulau yang memiliki pemerintahan sendiri tersebut masuk ke dalam wilayah mereka, dan harus dikendalikan dengan menggunakan kekerasan jika perlu. China telah mengancam akan menyerang jika Taiwan menyatakan kemerdekaan resmi atau menganggap unifikasi damai tidak lagi dicapai. Yang membuat kedua belah pihak terpisah selama perang saudara pada tahun 1949.

Dalam review pertahanan yang dirilis setiap empat tahun yang memetakan tantangan dan strategi, kementerian pertahanan Taiwan mengatakan bahwa pihaknya menghadapi peningkatan ancaman dari udara, laut, dan oleh rudal, yang berjumlah ribuan dan diarahkan ke pulau. Hal tersebut dikatakan bahwa China menargetkan secara langsung dalam konflik untuk memblokade Taiwan, dengan menggunakan cara militer yang beragam untuk menyerang dan mengambil kendali dari kepulauan terpencil tersebut.