Kabar Internasional – Serangan Amerika Serikat Menewaskan Lima Warga Sipil Yaman

Lima warga sipil telah tewas akibat serangan dari Angkatan Laut Amerika Seriakt di Yaman terhadap gerilyawan Al Qaida. Temuan hasil penyelidikan tersebut dilaporkan oleh organisasi hak asasi manusia yang mengeluarkan pernyataan pada hari Rabu (24/5) kemarin.

Komando pusat Amerika Serikat mengatakan bahwa serangan tersebut terjadi pada hari Selasa (23/5) dan telah membunuh tujuh anggota dari Al Qaida di Jazirah Arab (Aqap) di provinsi Marib. Serangan tersebut menggunakan kombinasi tembakan senjata ringan dan serangan udara yang diyakini dilakukan secara presisi.

Namun, Reprieve, sebuah kelompok hak asasi manusia yang berbasis di kota London mengatakan bahwa mereka telah berbicara dengan dua sumber dari desa yang mendapatkan serangan, Al Jubah, yang membantah hasil laporan dari militer Amerika Serikat.

Kedua sumber tersebut mengatakan bahwa serangan tersebut salah sejak awal, karena Seal berusaha melepaskan tembakan ke seseorang pria yang berusia 70 tahun yang mengalami buta sebagian, yang diketahui sebagai Nasser Al Adhal, yang baru saja keluar dari rumahnya untuk melihat apa yang sedang terjadi, atau kemungkinan mencoba untuk menyambut orang uang berada di luar rumahnya yang dianggap sebagai tamu.

Menurut laporan yang menyanggah laporan yang dirilis oleh Amerika Serikat, ketika mendengar Al Adhal ditembak, orang lain kemudian muncul dari rumah mereka dan empat diantaranya telah ditembak mati oleh pasukan Navy Seal.

Kate Higham, yang memimpin penyelidikan pembunuhan di Reprieve, mengatakan bahwa kelompok tersebut berbicara dengan seorang penduduk Al Jubah yang berada di sana pada saat serangan tersebut, dan seorang lagi yang berada jauh dari desa tersebut namun telah berbicara dengan sanak saudara dari korban tentang insiden tersebut.

“Kami mencoba untuk mendapatkan gambaran yang benar-benar penuh tentang aoa yang sebenarnya terjadi. Tapi kami tahu adalah Navy Seal mendarat di desa, mereka tampaknya telah mencoba untuk menargetkan kelompok militan yang mungkin ada di sana namun dalam upaya serangan tersebut terjadi sesuatu yang salah, dan mereka pada akhirnya membunuh sejumlah orang dari desa tersebut, termasuk seorang pria berusia sekitar 70 tahunan, Nasser Al Adhal, yang menderita masalah penglihatan yang buruk,” kata Higham.