Kabar Internasional – Sebelas Tentara Afghanistan Tewas dalam Serangan Terakhir di Kabul

Militan pada hari Senin (29/1) menggerebek sebuah akademi militer di Kabul, ibukota Afghanistan, membunuh 11 tentara. Serangan besar keempat dalam serentetan kekerasan selama sembilan hari terakhir yang menempatkan strategi AS yang baru dan agresif dalam sorotan.

Lima orang bersenjata menyerang sebuah pos militer di dekat salah satu akademi militer utama Afghanistan pada hari Senin dan 11 tentara tewas dan 15 lainnya terluka sebelum para penyerang ditaklukkan, kata kementerian pertahanan. Negara Islam mengaku bertanggung jawab atas serangan di dekat akademi militer Marsekal Fahim di pinggiran barat kota, di mana empat dari orang-orang bersenjata terbunuh dan satu lainnya ditangkap. Itu terjadi dua hari setelah sebuah bom ambulans di pusat kota menewaskan lebih dari 100 orang dan hanya seminggu setelah serangan lain di Hotel Intercontinental, juga di Kabul, menewaskan lebih dari 20 orang.

Kedua serangan tersebut diklaim oleh Taliban. Pejabat Kementerian Pertahanan mengatakan lima militan, yang dipersenjatai granat berpeluncur roket dan senapan otomatis, menyerang pos terdepan di dekat akademi yang dipertahankan baik tepat sebelum fajar.

“Tentara Nasional Afghanistan adalah pasukan pertahanan negara tersebut dan melakukan pengorbanan untuk keamanan dan kesejahteraan rakyat,” kata kementerian tersebut.

Pejabat keamanan di tempat kejadian mengatakan bahwa orang-orang bersenjata tersebut telah menggunakan tangga untuk melewati tembok masuk ke pos tersebut. Pada bulan Oktober, seorang penyerang bunuh diri menabrakkan mobil yang penuh dengan bahan peledak ke dalam bis yang membawa taruna dari akademi, yang dikenal sebagai Universitas Pertahanan, membunuh 15 di antaranya.

Sementara militan yang mengklaim kesetiaan kepada Negara Islam beroperasi di pegunungan di provinsi Nangarhar, Afghanistan timur, sedikit yang diketahui tentang kelompok tersebut dan banyak analis mempertanyakan apakah mereka bertanggung jawab atas serangan yang mereka klaim di Kabul dan tempat lain. Negara Islam mengklaim sebuah serangan terhadap kantor kelompok bantuan Save the Children di kota timur Jalalabad pada hari Rabu (24/1) di mana enam orang terbunuh.

Serangan tersebut telah memberi tekanan pada Presiden Ashraf Ghani dan sekutu AS, yang telah menunjukkan kepercayaan yang meningkat bahwa strategi militer baru yang lebih agresif telah berhasil mendorong gerilyawan Taliban kembali dari pusat-pusat provinsi utama.