Kabar Internasional – Ribuan Pengungsi dan Militan Kembali ke Suriah

Lebih dari 3.000 pengungsi dan militan telah melintasi perbatasan Lebanon menuju Suriah pada tahap kedua pemulangan pengungsi. Di mana lembaga bantuan kemanusiaan mengatakan bahwa hal tersebut tidak memiliki transparasi dan menawarkan sedikit jaminan tentang kesejahteraan orang-orang yang kembali ke negara mereka.

Orang-orang yang kembali, diantaranya adalah sekitar 350 militan yang tinggal di dekat kota perbatasan Arsal di Lebanon, yang dikawal pada hari Senin (14/8) oleh Hizbullah, kelompok bersenjata yang kuat yang berbasis di Lebanon, menuju ke kota-kota terdekat di wilayah Qalamoun, Suriah. Ini mengikuti sebuah transfer pada awal bulan ini dari lebih dari 7.000 pengungsi, pejuang dan keluarga mereka ke provinsi Idlib di Suriah Utara, yang sebagian besar dikendalikan oleh kelompok-kelompok yang dilhami al-Qaeda.

PBB tidak memainkan peran dalam repatriasi dan telah memperingatkan bahwa kondisi keamanan untuk pengembalian para pengungsi belum terpenuhi. Meskipun mereka telah dilemparkan secara sukarela, beberapa pejabat senior PBB percaya bahwa banyak dari mereka yang telah menyeberang ke Suriah tidak memiliki banyak pilihan dalam keberangkatan mereka dan bahwa langkah tersebut telah dibuat sesuai dengan tujuan politik.

Arsal telah menjadi titik fokus bentrokan antara Hayat tahrir al-Sham yang terinspirasi oleh al-Qaeda, yang sebelumnya dikenal sebagai Jabhat Fateh al-Sham dan Jabhat al-Nusra, dan Hizbullah selama 18 bulan terakhir, dan para pemimpin Lebanon sering mengklaim bahwa Ekstrimis yang berbasis di sana di tengah sekitar 100.000 pengungsi telah menciptakan daerah basis tanpa hukum untuk meneror penduduk setempat dan mengancam Lebanon.

Namun, baru-baru ini, nasib kota yang terkepung menjadi pusat perdebatan yang lebih luas mengenai bagaimana menghadapi jutaan orang Suriah yang mengungsi ke Lebanon, Yordania, dan Turki akibat perang yang berlangsung hampir selama tujuh tahun.

Penghapusan tersebut terjadi dengan latar belakang retorika yang semakin melanda terhadap para pengungsi di Lebanon, dengan beberapa wacana yang didorong oleh politisi yang nasibnya terkait dengan nasib pemimpin Suirah, Bashar al-Assad.

Lebih dari 1 juta orang Suriah terdaftar di dewan komisaris tinggi PBB untuk pengungsi (UNHCR) di ibukota Lebanon, namun setidaknya 500.000 lainnya diperkirakan tersebar di seluruh negeri. Program bantuan yang luas telah menutupi biaya masuknya.