Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Ratusan Orang Tewas Dalam Bencana Tanah Longsor

2 min read

Ratusan orang tewas dalam bencana tanah longsor di wilayah di dekat ibukota Sierra Leona, Freetown. Sebuah lereng bukit di Regent, sebuah kota pegunungan yang berbukit sekitar 15 mil sebelah timur dari Freetown, telah longsor pada hari Senin (14/8) dini hari setelah hujan deras, membuat ratusan orang dibawahnya terjebak.

Kamar mayat yang berada di ibukota tersebut telah penuh sesak dengan mayat-mayat korban, sementara para kerabat yang telah kehilangan keluarganya mencoba untuk menggali lumpur untuk mencari korban yang lainnya.

Jumlah korban yang tewas sendiri masih belum dikondirmasi, meskipun Federasi Palang Merah Internasional melaporkan bahwa 312 orang telah tewas dan lebih dari 1.000 orang terkena dampak dari bencana tersebut. Petugas bencaa di Sierra Leone memperkirakan bahwa 2.000 orang telah kehilangan tempat tinggalnya.

“Kemungkinan ratusan orang telah terbaring mati di bawah reruntuhan,” kata Victor Foh, wakil presiden negara tersebut, yang mengatakan kepada Reuters di tempat kejadian tanah longsor di Regent, yang menambahkan bahwa sejumlah bangunan telah dipasang secara ilegal di daerah tersebut.

“Bencana alam ini sangat serius sehingga saya sendiri merasa sedih. Kami mencoba untuk mengawal area tersebut dan mengevakuasi orang-orang yang terkena dampak dari tanah longsorm” ujar Foh.

Seorang jurnalis Agence France-Presse melihat mayat terbawa dan rumah-rumah terendam lumpur di dua wilayah di kota, di mana jalan-jalan berubah menjadi sungai yang berputar-putar.

Kelfa Kargbo, direktur wilayah di Sierra Leone untuk organisasi Street Child, yang membantu pemulihan tersebut, mengatakan bahwa tanah longsor mulai terjadi pada pukul 3 dini hari, ketika hujan lebat menutupi Freetown, menjatuhkan semua rumah yang dibangun di sisi bukit di Regent.

“Bencana itu memiliki efek dommino untuk jarak sekitar dua mil, Lumpur turun mengubur orang-orang secara hidup-hidup, merubuhkan rumah, dan menghancurkan bangunan-bangunan besar,” ujar Kargbo. Sepanjang hari Senin (14/8), pencarian mayat dilakukan oleh para penduduk, pekerja darurat dan personil militer.

Street Child mengerti bahwa tidak ada orang yang selamat setelah penggalian sejak pikul 7 pagi. Kargbo mengatakan: “Perusahaan konstruksi telah membawa anjungan mereka untuk membantu menggali mayat. Tidak ada peralatan, ini belum pernah terjadi sebelumnya di Sierra Leone belum siap untuk menghadapi malapetaka semacam itu,” pungkas Kargbe.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *