Kabar Internasional – Puluhan Warga Korut Dihukum Mati Karena Tonton Film Asing

Karena menonton tayangan film asing ilegal di Korea Utara, maka maut adalah konsekuensi bagi yang nekad melakukannya. Akhir- akhir ini, sebuah surat kabar bernama Joong Ang Ilbo yang diterbitkan oleh Korea Selatan telah memberitakan sebuah eksekusi di hadapan publik yang terjadi di sejumlah tujuh kota berbeda di Korea Utara pada awal bulan ini. Ternyata di antara para pelaku yang terpaksa dieksekusi yang jumlahnya mencapai puluhan orang tersebut merupakan warga yang dipergoki telah menonton film asing.

Selain dikarenakan telah menonton film tersebut, ada juga terdakwa yang harus dieksekusi karena kedapatan telah menonton televisi dari siaran Korea Selatan serta terbukti sengaja menyimpan Alkitab.

Salah seorang saksi mata sempat menceritakan kepada media tersebut terkait bagaimana jalannya eksekusi itu dilakukan. Ia kemudian menceritakan apa yang telah disaksikannya di sebuah stadion bernama Shinpoong, di Provinsi Kangwon, dimana ia lihat bagaimana karung ditutupkan pada kepala para terdakwa itu sebelum para tentara memberondongkan peluru dari senapan mesin.

Kerabat dan juga teman-teman dari para korban dilaporkan juga dikirim menuju kamp penjara, ini adalah tehnik yang sering digunakan oleh pihak Korut yang bermaksud agar pelanggaran hukum yang sama tak terulang kembali. Daniel Pinkston, salah seorang analis Korea Utara yang bertugas di International Crisis Group Seoul berpendapat bahwa pelaksanaan hukuman tersebut memang sengaja dilaksanakan di tempat yang terbuka sebagai bentuk dari terapi kejut kepada warga lain agar tidak melakukan pelanggaran tersebut.

Dari sejumlah data yang berhasil dikumpulkan oleh organisasinya, setelah Kim Jong-un memegang kekuasaan, eksekusi di hadapan publik intensitasnya semakin meningkat. “Ini adalah indikasi adanya banyak ketidakpuasan di antara masyarakat dan juga sejumlah kelompok-kelompok pesaing di Pyongyang kepada pemerintahan Kim Jong-un,” jelasnya.

Rand Corporation, sebuah badan penelitian melaporkan bahwa Kim sempat mendapat usaha pembunuhan di tahun 2012 dan lalu pengamanan pribadinya ditingkatkan secara dramatis sejak itu. Intelijen dari Korea Selatan menyebutkan bahwa sebuah faksi dari angkatan bersenjata milik Korea Utara sendiri diduga telah terlibat dalam usaha pembunuhan pada November tersebut.