Kabar Internasional – Puluhan Penambang Batu Bara Tewas Dalam Ledakan Di Iran Utara

Sedikitnya 33 orang telah tewas setelah ledakan besar tejadi di tambang batu bara di wilayah Iran bagian Utara. Ledakan tersebut menyebabkan puluhan penambang terperangkap di dalam terowongan yang memiliki panjang 1.200 meter di bawah tanah.

“Sayangnya 33 penambang terebak di tambang tersebut setelah ledakan tersebut telah kehilangan nyawa mereka,” kata Ali Rabii, menteri tenaga kerja dan kesejahteraan sosial Iran, menurut kantor berita semi resmi Ilna. Rabii berbicara kepada wartawan pada hari Rabu (3/5) malam waktu setempat setelah mengunjungi tambang di Zemestan-Yort di provinsi Golestan.

Kantor barita lainnya mengutip menteri tersebut mengatakan bahwa jumlah karban tewas bisa mencapai 35 orang. Kantor berita Tasnim mengatakan abwha ledakan tersebut disebabkan oleh pekerja yang menggunakan lokomotif dengan menggunakan beterai eksternal. Sebuah percikan memicu akumulasi gas metana yang meledak sekitar 1.200 meter di bawah permukaan tanah, menjebak sejumlah penambang di dalamnya.

Gambar yang dibawa oleh Tasnim menunjukkan adegan panik saat pembukaan tambang seabgai petugas pemadam kebakaran dan tim penyelamat bergegas untuk menemui mereka yang terluka. Pejabat mangatakan bahwa sisa gas tersebut mencegah petugas pemadam kebakaran untuk segera menvapai daerah yang lebih dalam di terowongan.

Sebuah gambar menunjukkan seorang penambang yang tertimbun jelaga yang dibawa menggunakan tandu saat anggota timpenyelamat mencoba memberinya tindakan CPR. Yang lainnya diberi masker oksigen sementara ambulans memindahkan yang terluka untuk dilarikan ke rumah sakit terdekat.

“Saya berhasil membawa keluar dua orang penambang. Hal ini sangat tidak mungkin untuk masuk lebih dalam. Tangki oksigen harus dibawa jika ingin masuk ke dalam. Gas di dalam tambang telah meledak dan masih banyak penambang lainnya yang masih terperangkap di dalam terowongan, ” kata salah satu penyelamat yang mengatakan kepada televisi nasional.

Insiden tersebut terjadi pada saat situasi yang kritis di Iran, di mana pemilihan presiden pada tanggal 19 Mei telah semakin dekat. Enam kandidat yang disetujui, diantaranya presiden negara tersebut saat ini, Hassan Rouhani, dan wakil pertamanya, Esgaq Jangiri, yang sibuk dalam kampanye tersebut.Rouhani telah memerintahkan Rabii untuk pergi ke provinsi Golestan untuk mengunjungi lokasi ledakan, dan meminta Jahangiri untuk memimpin sebuah pertemuan darurat.