Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Pemberontak Suriah Keluar Dari Konferensi Pers

2 min read

Turki, Iran dan Suriah telah menandatangani kesepatakan untuk membuat empat lokasi zona aman di Suriah. Sebuah proposal yang mendapatkan penolakan dari pejuang oposisi yang keluar dari konferensi pers yang digelar di ibukota Kazakhstan, Astana, dimana kesepakatan tersebut diumumkan.

Delegasi dari pihak opoisi yang marah mengatakan bahwa pihaknya tidak akan pernah menerima Iran sebagai pihak penjamin militer dari proses perdamaian di negara tersebut, dan mengklaim bahwa ada jarak yang besar antara janji yang dilontarkan oleh Rusia dan tindakan mereka. Mereka juga mempertanyakan apakah rencana tersebut dapat menyebabkan disintegrasi Suriah.

Pembicaraan di Astana, yang melibatkan kelompok pemberontak bersenjata, adalah upaya terbaru untuk mengurangi kekerasan di Suriah, di mana konflik yang berjalan selama enam tahun telah menewaskan lebih dari 400.000 orang. Perundingan awal yang dilakuka di bawah naungan PBB, dan yang melibatkan opoisi politik Suriah, akan dimulai di Jenewa pada bulan Mei.

Menurut sebuah memorandum yang berjumlah tiga halaman dari perundingan Astana yang dilihat oleh surat kabar Kommersant Rusia, penggunaan senjata akan dilarang di zona aman, yang memungkinkan pemulihan insfrstruktur dan layanan penting dan kembalinya pengungsi.

Bantuan kemanusiaan juga akan diizinkan masuk ke dalam zona-zona ini, yang mencakup wilayah-wilayah di provinsi Idlib dan Homs, derah pinggiran Ghouta  timur di luar Damaskus, dan sebuah daerah di selatan negata tersebut, yang semuanya termasuk kantong-kantong pemberontak yang masih dikuasai oleh pemberontak.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menawarkan sambutan yang hati-hati atas pengumuman tersebut, namun mengungkapkan sejumlah kekhawatiran, termasuk keterlibatan Iran. “Kegiatan Iran di Suriah hanya berkontirbusi terhadap kekerasan tersebut, tidak menghentikannya, dan dukungan Iran yang tidak diragukan lagi terhadap rezim Assad telah melanggengkan kesengsaraan orang-orang Suriah,” kata pernyataan tersebut.

“Mengingat kegagalan kesepakatan di masa lalu, kami memiliki alasan untuk berhati-hati. Kami mengharapkan rezim tersebut menghentikan semua serangan terhadap warga sipil dan pasukan opoisis, sesuatu yang belum pernah mereka lakukan. Kami berharap Rusia memastikan kepatuhan dari rezim tersebut,” tambah pernyataan tersebut.

Dengan semua negara besar yang memiliki kepentingan militer dalam konflik tersebut, Iran, Rusia, Suriah, Turki dan Amerika Serikat, yang saat ini tampaknya telah mendukung terciptanya zona aman, proposal tersebut menandai kesempatan langla dalam sebuah terobosan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *