Kabar Internasional – Menteri Pertahanan Jerman Hadapi Kritikan Atas Skandal Militer

Menteri Pertahanan Jerman mendapatkan kecaman setelah serangkaian skandal di angkatan bersenhata yang melibatkan pelecehan seksual dan intimidasi. Serta skandal sebuah plot yang berasal dari saya kanan atas serangan terorisme yang bermotif rasial.

Ursula von der Leyen, yang sering dianggap sebagai pengganti dari Angela Merkel pada hari Rabu (3/5) kemarin mengatakan bahwa dia menanggung tanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi di Bundeswehr, angkatan bersenjata Jerman, setelah pada awalnya menyalahkan kepemimpinan tentara yang lemah.

“Adalah tanggung jawab saya untuk memperbaiki pelanggaran yang kami ketahui, yang sedang saya lakukan,” kata Ursula von der Leyen kepada tabloid Bild. Dia telah meminta untuk dilakuka penyelidikan yang lebih mendalam untuk menangani kasus-kasus tersebut.

Skandal yang paling menonjol melibatkan seorang tentara berusia 28 tahun yang diidentifikasi sebagai Franco A, yang telah ditangkap satu minggu yang lalu karena dicurigai telah merencanakan serangan yang diperkirakan mengargetkan pencari suaka dan politisi sayap kiri, termasuk menteri dalam negeri dari Demokrat Sosialis, Heiko Mass, dan Mantan Presiden Jerman, Joachim Gauck. Seorang pelajar berusia 24 tahun yang memiliki bahan peledak juga telah ditahan.

Prajurit tentara tersebut terdaftar seabgai pengungsi Suriah pada bulan Januari yang lalu, yang mengajukan permohonan suaka dan menarik uang dari negara tersebut. Hal ini diyakini bahwa dirinya merencanakan untuk melakukan serangan tersebut dan meninggalkan jejak dengan menggunakan identitas palsunya.

Seorang juru bicara dari kementerian pertahanan mengatakan bwah Von der Leyen telah membatalkan perjalanan dirinya ke New York dan Washington DC untuk fokus pada penyelidikan terhadap Franco A. Dia dijadwalkan untuk bertemu dengan pejabat PBB untuk membahas konflik di Suriah dan Ukrainan, serta untuk bertemu dengan mitranya di Amerika Serikat, James Mattis.

Demokrat Sosialis, mitra koalisi junior dari Merkel, telah berhenti untuk meminta pengunduran diri dari menteri tersebut, namun kandidat mereka untuk menajdi kanselir, Martin Schulz, mengatakan bahwa Von der Layen tidak dapat menghindari tanggung jawab.

Juru bicara Merkel, Steffan Seibert juga mengatakan bahwa dia mendapatkan dukungan penuh dari kanselir untuk segera menyelesaikan permasalahan di dalam tubuh militer negara tersebut.