Kabar Internasional – Presiden Vietnam Meninggal Setelah Menderita Penyakit Serius

Presiden Vietnam Tran Dai Quang, mantan kepala keamanan dalam negeri yang menjadi salah satu pemimpin paling terkenal di negara yang dikuasai komunis itu, meninggal pada Jumat (21/9). Kenaikan Quang, pada saat perbedaan pendapat yang tumbuh di media sosial dan tantangan terhadap otoritas partai, mengisyaratkan batasan untuk agenda liberal Vietnam, meskipun keterbukaan yang semakin meningkat terhadap perubahan sosial dan reformasi ekonomi menyapu, kata para ahli.

Quang, 61, meninggal di sebuah rumah sakit militer di Hanoi sebagai “penyakit serius meskipun ada upaya dari para dokter dan profesor dalam dan luar negeri,” kata Televisi Vietnam. Dia telah menyelenggarakan resepsi untuk ketua Mahkamah Agung Tiongkok pada hari Rabu (19/9), surat kabar milik negara Vietnam News mengatakan. Quang sakit selama berbulan-bulan, kata mantan menteri kesehatan Nguyen Quoc Trieu, yang sekarang mengawasi perawatan kesehatan bagi pejabat tinggi.

“Dia mulai menunjukkan gejala penyakit pada Juni tahun lalu dan telah dirawat di Jepang enam kali sejak itu,” kata Trieu kepada Reuters.

“Dia menderita sejenis virus yang sangat ganas, yang belum ada pengobatan yang efisien.”

Vietnam tidak memiliki penguasa penting dan secara resmi dipimpin oleh empat “pilar”: presidennya, perdana menteri, kepala Partai Komunis dan ketua dewan nasional. Presiden memiliki peran yang lebih seremonial, meskipun ia duduk di politburo pengambil keputusan yang kuat. Sebelum penunjukannya pada April 2016 sebagai presiden, Quang telah menjadi menteri keamanan publik, memimpin sebuah organisasi dengan kekuatan yang luas yang bertanggung jawab untuk pengumpulan intelijen dan menggagalkan ancaman domestik dan asing terhadap partai.

Kiriman tentang kematian Quang, yang pernah dipengaruhi oleh beberapa analis sebagai sekretaris jenderal yang potensial, menyebar dengan cepat di Facebook sebelum media resmi mengambil langkah langka mengumumkannya dalam waktu dua jam setelah acara. Rumor tentang penyakitnya telah beredar di media sosial selama berbulan-bulan, dan tidak ada reaksi signifikan dalam indeks patokan Vietnam.

Pada salah satu penampilan terakhir Quang, selama kunjungan ke Hanoi oleh Presiden Indonesia Joko Widodo pada 11 September, sang presiden tampak tidak sehat dan tersandung ketika dia melangkah ke sebuah platform untuk memeriksa seorang penjaga kehormatan. Quang berasal dari komunitas pertanian kecil 115 km (70 mil) selatan Hanoi, naik melalui pangkat partai untuk menjadi seorang jenderal polisi dan anggota Politbiro.