Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Polisi Filipina Dibayar Untuk Membunuh Pengedar Narkoba

2 min read

Lembaga Amnesty Internasional telah menuduh kepolisian Filipina membayar petugas dan orang lain untuk membunuh pengedar narkoba. Pihaknya menemukan bukti kuat dan mempersiapkan upacara pemakaman yang dianggap sebagai pembunuhan terhadap orang miskin.

Gelombang pembunuhan tanpa ada landasan hukum dari pihak kepolisian dan pelaku main hakim sendiri merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan. Amnesty Internasional mengatkan bahwa lebih dari 7.000 orang telah tewas sejak Presiden Rodrigo Duterte yang dijuluki sebagai sang penghukum tersebut mengeluarkan kebijakan perang melawan narkoba  tujuh bulan yang lalu.

Amnesty Internasional sendiri telah menyelidiki 33 insiden pembunuhan yang berkaitan dengan narkoba di 20 kota di seluruh negara di mana 59 orang telah dilaporkan tewas.

“Sebagian besar dari pembunuhan tersebut muncul setelah dieksekusi tanpa adanya landasan hukum, hal tersebut merupakan tindakan melawan hukum di mana pembunuhan tersebut mendapatka dukungan dari pemerintah setelah mengeluarkan kebijakan untuk melakukan tembak di tempat,” kata laporan tersebut.

Laporan tersebut menuduh polisi telah menyabotase bukti dan membuat insiden tersebut untuk melaporkan bahwa mereka melakukan tindakan tersebut karena berupaya untuk mempertahankan diri mereka dari perlawanan.

Ketika pembunuhan dilakukan selama operasi penegakan hukum formal, laporan dari pihak kepolisian dianggap mengejutkan, mereka menuduh tersangka mencoba menarik pistol. Dalam beberapa kasus, polisi mengatakan pistol yang dibawa oleh tersangkat tidak berfungsi ketika mencoba untuk menembakkannya ke arah polisi.

Namun Amnesty Internasional mengutip apa yang dikatakan dalam keterangan para saksi yang langsung menunjukkan bahwa petugas polisi secara rutin menggedor pintu di tengah malam, dan kemudian membunuh orang yang tidak bersenjata yang dicurigai telah menggunakan atau menjual narkoba. Saksi mengatakan bahwa banyak dari terduga pelaku telah berupaya menyerahkan diri tanpa perlawanan.

Sejak Duterte dilantik menjadi presiden tujuh bulan yang lalu, ribuan pengedar narkoba kelas rendah dan juga terduga pengguna narkoba telah ditembak mati dalam kampanye dirinya untuk memerangi narkoba.

Pihak dari The Guardian sendiri belum bisa untuk memastikan semua tuduhan dalam lapora tersebut yang dirilis pada hari rabu (1/2) kemarin dan Presiden Duterte sendiri telah berulang kali membantah telah melakukan kesalahan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *