Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Perang Sipil Libya Kembali Terjadi Akibat Perebutan Ladang Minyak

2 min read

Duta untuk Libya dari Inggris, Amerika Serikat dan Perancis telah membuat banding untuk tetap tenang. Hal ini disebabkan karena Libya kembali jatuh pada perang saudara berdarah di mana salah satu pihak saingan berjuang untuk menguasai ladang minyak Libya yang menguntungkan.

Para dipomat tersebut  yang bersangkutan merasa khawatir dengan pertempuran berat yang akan merusak infrastruktur minyak di daerah pesisir yang merupakan sumber perekonomian negara.

Pertempuran tersebut dipicu oleh kelompok Islamis yang dipimpin oleh Brigade Pertahanan Benghazi  pada hari Jumat (2/3) yang secara mengejutkan berhasil menguasai terminal eksport minyak di Sidra dan Ras Lanuf.

Terminal tersebut berhasil direbut dari kontrol Marshal Khalid Haftar, seorang pemimpin dari Tentara Nasional Libya (LNA), sebuah kekuatan yang mendominasi di Libya bagian Timur dan mendapatkan dukungan dari Rusia dan Mesir.

Haftar ditangkap di ladang minyak pada bulan September yang lalu dan kehadiran LNA tampaknya telah mendapatkan kemenangan yang cukup untuk kembali memproduksi minyak yang naik dari 200.000 barel per hari menjadi mendekati angka 700.000 barel per hari.

LNA dilaporkan akan memusatkan kekuatan di sekitar pelabuhan Brega, yang masih berada di bawah kendalinya, untuk melakukan persiapan serangan balik, dengan Haftar yang bersedia untuk memanggil serangan udara jika memungkinkan dari Uni Emirat Arab.

Para duta besar mendesak semua pihak untuk mengakui bahwa instalasi minyak berada di bawah kendali Libyan National Oil Corporation (NOC) dan pendapatan harus dikirim ke pemerintah yang didukung oleh PBB di Tripoli.

Mustafa Sharksi, yang merupakan komandan dari BDB, sebuah kelompok milisi yang terbentuk pada musim semi tahun 2016 mengatakan dalam sebuah konferensi pers di Misrata bahwa tujuannya adalah untuk menyelamatkan Benghazi dari Haftar dan mengembalikan keluarga pengunsi ke rumah mereka. Dia mengatakan bahwa milisi yang dia pimpin dikendalikan dari jarak 70 kilometer dari pantai di sisi Sidra dan Ras Lanuf dan tidak akan menekan ke Benghazi sampai NOC telah mengirimkan kekuatan lain untuk mengambil alih pelabuhan minyak.

Hilangnya ladang minyak sendiri juga merupakan pukulan bagi Haftar dan telah menunjukan bahwa LNA tidak sekuat apa yang telah dirasakan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *