Kabar Internasional – Penembakan, Aksi Balasan Penusukan Yakuza

Memang karakter peperangan yang terjadi antargeng mafia Jepang yaitu Yakuza sudah menjadi khas yang sangat melekat. Jika satu saja dilukai, maka bisa dipastikan akan ada balas dendam sesegera mungkin. Dan hal seperti itulah yang tengah terjadi pada saat ini. Usai 14 April yang lalu terjadi insiden penusukan kepada dua orang anggota Yakuza yang berasal dari kelompok Inagawa-kai dari kawasan Utsunomiya, di perfektur Tochigi, tak lama di keesokan harinya tanggal 15 April terjadi kembali aksi berupa penembakan balas dendam dari sebuah rumah yang juga masih berada dalam wilayah perfektur Tochigi.

Pada Selasa (15/4/2014) jam 5 pagi dari sebuah rumah yang ada di Hiramatsu Honcho pun jadi perhatian dari setiap orang di sekitarnya. “Rumah tersebut ditembaki hingga berkali-kali oleh sosok yang tidak teridentifikasi,” terang anggota polisi, hari Rabu (16/4/2014) pada kalangan pers. Menurut keterangan sumber terpercaya, hari Senin (21/4/2014) kemarin juga dikonfirmasikan bahwa hal tersebut memang benar terjadi.

“Sang pemilik rumah yang berusia 66 tahun untungnya tidak menerima cedera. Menjadi dugaan kuat bahwa aksi ini sebagai aksi balas dendam oleh kelompok Inagawa- kai yang khususnya dua orang dari anggota mereka telah ditusuk pada tempat parkir, berjarak 100 meter dari satu restoran keluarga Utsunomiya,” kata sumber itu. Diketahui bahwa 2 anggota Inagawa-kai, pria yang berusia 34 dan 44 tahun secara mendadak ditusuk menggunakan pisau oleh seseorang yang kemudian langsung hilang meninggalkan lokasi usai para korban itu tersungkur dan berlumuran darah pada lapangan parkir mobil berjarak 100 meter dari sebuah restoran keluarga yang hanya 800 meter timur laut stasiun JR Utsunomiya.

Kejadian “perang” antargeng seperti ini diramalkan akan tetap berkelanjutan hingga beberapa lama. Hal ini memaksa peugas polisi di perfektur Tochigi semakin banyak diturunkan untuk berjaga-jaga demi menghindari aksi perang lainnya tempo ini. Inagawa-kai merupakan sebuah kelompok Yakuza dan berpusat di Tokyo, ia menjadi yang terbesar setelah dari Yamaguchi-gumi serta Sumiyoshikai. Perebutan pendapatan di Tokyo serta wilayah sekitarnya kemungkinan berkaitan dengan para anggota dari Sumiyoshikai ataupun Yamaguchi-gumi.