Info Internasional – Meraba Dalam Kegelapan Pencarian Korban Sewol

Upaya pencarian serta penyelamatan para korban dalam feri milik Korea Selatan yang telah tenggelam bukanlah tugas gampang untuk tim penyelam. Mereka menyelam dalam dingin dan gelapnya air laut, sambil tetap melaksanakan pencarian jasad korban. Tim penyelam hanya dapat meraba menggunakan tangan guna mendeteksi ada atau tidaknya tubuh maupun jasad korban dari sekian banyak kabin, ruangan serta koridor dalam kapal yang saat ini posisinya telah terbalik serta tenggelam dalam air di kedalaman 50 meter itu. Demikianlah seperti yang dilansir oleh Reuters, hari Rabu (23/4/2014).

Dengan berbekal tabung juga selang oksigen serta alat komunikasi, penyelam tersebut hanya sanggup melihat adanya benda yang berjarak centimeter saja di depan mereka dalam melakukan upaya pencarian dalam kapal tersebut. Sejumlah besar dari korban yang juga belum ditemukan dalam kapal tersebut adalah murid dari SMA Danwon yang mana oleh awak kapal telah diminta agar tetap di dalam demi menjaga keselamatan namun justru terjebak.

“Kami memang dilatih guna menghadapi lingkungan terburuk, tetapi memang sangat sulit menjaga keberanian saat kami menjumpai jasad manusia dalam gelapnya air,” terang salah seorang penyelam bernama Hwang Dae-sik, pada Reuters.

Di dalam laut dri lokasi tenggelamnya Sewol, penyelam hanya dapat melakukan upaya pencarian hingga 1 jam dalam sekali penyelaman, juga tergantung pada oksigen yang bisa mereka dapat, serta asal selang oksigen yang dipakai tak tersangkut oleh struktur kapal. Apabila memakai tabung oksigen di punggung, penyelam hanya dapat bekerja 20 menit saja hingga peringatan berbunyi lalu mereka terpaksa kembali menuju permukaan.

Hwang juga sempat menambahkan, timnya telah berhasil mengangkat 14 jasad di dalam kapal. “Kami meraba apapun menggunakan tangan kami. Ini adalah tugas paling melelahkan serta memilukan dalam sepanjang karier,” akunya.

Dari jumlah 476 penumpang serta awak di kapal Sewol ketika terbalik lalu tenggelam hari Rabu (16/4), sejumlah 339 adalah siswa SMA Danwon dengan guru mereka yang akan berwisata di pulau Jeju. Sampai saat ini, hanya 174 orang telah diselamatkan. Jumlah korban tewas ditemukan saat ini telah mencapai 150 korban. Sisa 152 orang masih dinyatakan hilang, serta dikhawatirkan terjebak dalam kapal tersebut.