Kabar Internasional – Pemimpin Oposisi Malaysia Diselidiki Atas Kasus Berita Palsu

Pemimpin oposisi dalam pemilu Malaysia mendatang sedang diselidiki di bawah undang-undang berita palsu baru di negara itu , kata polisi. Mahathir Mohamad, yang menjabat sebagai perdana menteri Malaysiaselama dua dekade dan kini kembali berusia 92 tahun, mengklaim akhir pekan lalu bahwa orang yang bekerja untuk pemerintah bertanggung jawab atas “sabotase” pesawatnya, untuk menghentikannya mendaftar sebagai kandidat pemilihan.

Pada Rabu polisi Malaysia mengatakan Mahathir sedang diselidiki di bawah undang-undang berita palsu, yang baru-baru ini bergegas melalui parlemen oleh perdana menteri, Najib Razak, di tengah kekhawatiran dari kelompok – kelompok hak asasi manusia itu bisa digunakan oleh pemerintah terhadap lawan-lawannya.

Pengaduan terhadap Mahathir diajukan oleh anggota partai berkuasa UMNO – yang Mahathir gunakan untuk memimpin – mengklaim bahwa tuduhannya sabotase memicu persepsi yang salah dan merusak dari pemerintah koalisi yang berkuasa, dan karena itu harus diselidiki di bawah Undang-Undang Berita Anti-palsu 2018 .

“Untuk kasus pada berita palsu, ini melibatkan klaim oleh Mahathir bahwa jet yang dia sewa untuk terbang ke Langkawi disabotase Jumat lalu,” kata kepala kepolisian Kuala Lumpur, Mazlan Lazim.

Dalam surat terbuka yang panjang yang diterbitkan Sabtu lalu, Mahathir merinci bagaimana sebuah pesawat carteran karena membawanya ke pulau Langkawi – di mana ia mencalonkan diri sebagai kandidat parlemen untuk pemilihan pada 9 Mei – mengalami kerusakan yang mencurigakan pada ban sehingga tidak dapat terbang.

Dia mengatakan bahwa orang lain yang dia hubungi telah mengindikasikan bahwa mereka “di bawah tekanan” untuk tidak meminjamkan pesawat mereka sebagai cadangan.

Sementara Mahathir berhasil mencapai Langkawi tepat waktu untuk mendaftar, ia mengatakan rangkaian acara telah membuatnya menyimpulkan bahwa “adalah logis untuk percaya bahwa ada usaha yang disengaja untuk menghentikan saya pergi ke Langkawi … Saya mempertahankan keyakinan saya bahwa pesawat itu sengaja dirusak. “

Tuduhan itu kemudian diberhentikan oleh Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia dan perusahaan pesawat, Vista Jet, yang keduanya mengatakan bahwa tidak ada kecurangan seperti itu yang terjadi dan itu hanyalah kesalahan teknis rutin.

Keputusan untuk menyelidiki Mahathir akan semakin memicu kekhawatiran bahwa undang-undang itu dirancang untuk membungkam kritik Najib dalam pemilihan umum.