Kabar Internasional – Pemimpin Catalan Desak Pihak-Pihak Independen untuk Bersatu

Pemimpin Catalan yang digulingkan, Carles Puigdemont, telah meminta partai separatis melintasi spektrum politik di Catalonia untuk membentuk sebuah front persatuan. Dalam pemilihan regional Desember yang akad datang dan secara efektif mengubah jajak pendapat menjadi referendum de facto dalam perjalanannya untuk kemerdekaan.

Melalui tweet yang ditulis dari pengasingan yang dilakukannya sendiri di Brussels, presiden regional yang digulingkan tersebut pada hari Sabtu (4/10) meluncurkan sebuah petisi online kemarin untuk membentuk sebuah koalisi separatis yang luas, sehari setelah Spanyol mengeluarkan surat perintah internasional untuk penangkapan dirinya.

“Ini adalah momen bagi semua kaum demokrat untuk bersatu. Bagi Catalonia, untuk kebebasan tahanan politik, dan untuk republik ini, “katanya. Dia menambahkan bahwa pemilihan tersebut memberi pilihan yang tepat bagi para pemilih antara demokrasi dan pemaksaan. Pada tengah hari ada lebih dari 30.000 tanda tangan.

Sebuah koalisi yang beragam dan beragam ideologis dari partai-partai memicu krisis saat ini ketika mereka menggunakan mayoritas kecil di parlemen regional untuk merencanakan sebuah referendum ilegal untuk melepaskan diri dari Spanyol dan kemudian secara sepihak mendeklarasikan kemerdekaan pada bulan lalu. Jika mereka bisa bersatu kembali dan memenangkan kembali suara mayoritas di bulan depan, akan menjadi kemunduran besar bagi usaha Madrid untuk meredakan tantangan konstitusional terbesar yang dihadapi Spanyol dalam hampir empat dasawarsa.

Pemerintah pusat memilih untuk menangguhkan peraturan sendiri dan mengambil alih kendali Catalonia hanya beberapa menit setelah republik tersebut diumumkan di Barcelona pada tanggal 27 Oktober. Perdana menteri Spanyol, Mariano Rajoy, kemudian menetapkan putaran baru pemilihan regional yang sah pada tanggal 21 Desember.

Itu tampak seperti langkah politik yang cerdik, yang memungkinkan pemerintah pusat untuk menangkis tuduhan bahwa ia menginjak-injak demokrasi Catalan, sementara menabur pembagian di antara partai-partai pro-kemerdekaan. Dengan tenggat waktu pendaftaran 7 November, mereka segera terdorong untuk melakukan perselisihan pahit mengenai apakah mereka harus ambil bagian dalam pemilihan atau tidak.

Orang-orang garis keras bersikeras agar kandidat yang berjalan secara implisit menerima wewenang Madrid dan mengakui bahwa republik Catalan tersebut telah lahir. Moderat berpendapat bahwa duduk dalam pemilihan berarti kehilangan otoritas politik dan dana pemerintah yang penting bagi perjuangan mereka untuk sebuah negara yang terpisah.