Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Pemimpin Al Qaeda Yaman Ancam Akan Menyerang Untuk Bantu Rohingya

2 min read

Seorang pemimpin senior Al Qaida cabang Yaman menyerukan serangan terhadap otoritas Myanmar untuk emdukung minoritas Muslim Rohingya. Laporan tersebut diungkapkan oleh pusat pemantauan SITE pada hari Sabtu (2/8) ketika ribuan orang melarikan diri dari serangan yang mereka lakukan di desa mereka.

Sekitar 1,1 juta warga Rohingya di Myanmar merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh pemimpin Aung San Suu Kyi, yang dituduh oleh kritikus dari negera barat karena gagal mendukung minoritas Muslim yang telah lama mengeluhkan memunculkan penganiayaan.

Dalam sebuah pesan video yang dilansir oleh aliansi media Al-Malahem, Khaled Batarfi yang meminta muslim di Bangladesh, India, Indonesia dan Malaysia untuk mendukung saudara Muslim Rohingya mereka untuk melawan musuh-musuh Allah.

Batarfi, yang dibebaskan dari penjara Yaman pada tahun 2015 silam ketika Al Qaeda di Jazirah Arab (AQAP) merebut kota pelabuhan Mukalla, juga mendesak Al Qaeda cabang India untuk melakukan serangan.

“Jadi jangan ada upaya melancarkan jihad melawan mereka dan melawan serangan mereka, waspadalah jika membiarkan saudara laki-laki kita di Burma (Myanmar),” kata Batarfi menurut pusat pemantauan yang berbasis di Amerika Serikat tersebut.

Menurut badan pengungsian UNHCR dari PBB yang melaporkan bahwa sekitar 58.000 Rohingya telah melarikan diri ke negara tetangga mereka di Bangladesh dari Myanmar.

Pejabat Myanmar menuduh Arakan Rohingya Slavation Army (ARSA) membakar rumah-rumah warga. Kelompok tersebut mengaku bertanggung jawab atas serangan terkoordinasi terhadap pos keamanan pada pekan lalu yang memicu bentrokan dan serangan balasan dari militer Myanmar secara besar-besaran.

Namun warga Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh mengatakan bahwa tentara Myanmar melakukan kampanye pembakaran dan pembunuhan untuk mengusir mereka.

Rohingya sendiri mendapatkan penolakan atas kewarganegaraannya di Myanmar dan dianggap sebagai imigran ilegal, meski mengklaim akar yang berabad-abad yang lalu. Bangladesh, di mana lebih dari 400.000 orang Rohingya tinggal selepas mereka mulai melarikan diri dari Myanmar pada tahun 1990 an, juga semakin bertambah bermusuhan dengan kelompok minoritas.

Sementara itu, sejumlah pengungsi Rohingya yang mencoba melarikan diri ke Bangladesh dengan menyeberang melewati sungai yang membatasi kedua negara telah tewas akibat tenggelam, diduga karena para pengungsi tersebut menggunakan perahu yang tidak layak untuk dinaiki.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *