Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Pasukan Anti Teror Cina Turun Ke Jalanan Di Urumqi

2 min read

Ribuan tentara telah memenuhi jalanan di salah satu kota terpenting China di bagian Barat untuk kedua kalinya dalam waktu satu minggu. Sebagai upaya dari pemimpin partai komunis senior yang menginginkan upaya habis-habisan terhadap terorisme di wilayah yang dilanda kekerasan tersebut.

Lebih dari 10.000 pasukan bersenapan laras panjang berkumpul di jantung kota Urumqi, ibukota dari Xinjiang, untuk upaya terbaru dalam serangakaian aksi massal spektakuler untuk melakukan parade anti teror.

Chen Guoquan, pemimpin partai terkuat di wilayah tersebut mengatakan bahwa pasukan tentara tersebut tiba untuk mengubur mayat teroris dilautan luas untuk perang rakyat.

Foto-foto yang diterbitkan oleh media lokal menunjukkan konvoi kendaraan antipeluru yang mengular melalui jalan-jalan Urumqi dan lautan pasukan yang berkumpul di bawah spanduk yang bertuliskan: “Rakyat dan Tentara bersatu sebagai kesatuan”.

Media yang dijalankan oleh pemerintah, Xinjiang Daily mendesak pasukan keamanan untuk memegang tinggi pedang mereka dan mempersiapkan diri untuk pertempuran.

“Ini adalah pertempuran antara baik dan jahat, terang dan gelap, antara kekuatan progresif dan reaksioner,” kata pengumuman  tersebut dalam editorialnya.

Surat kabar tersebut menggambarkan bahwa parade tersebut diadakan setidaknya di tiga kota regional lainnya sejak pertengahan bulan Februari, sebagai cara untuk memobilisasi angkatan bersenjata untuk melawan musuh rakyat.

Pesawat penumpang yang berisi dengan pasukan bersenjata dilaporkan telah dikirim ke tiga kota di Xinjiang selatan, Hotan, Kashgar dan Aksu, di mana pihak yang berwenang memuji pasukan garis depan untuk melawan terorisme.

Xinjiang telah mengalami wabah pembunuhan yang terjadi berulang kali dalam beberapa tahun terakhir, termasuk sebuah ledakan kerusuhan etnis pada tahun 2009 di mana sedikitnya 197 orang telah tewas dan 1.700 orang lainnya mengalami luka-luka.

Beijing sendiri menyalahkan pertumpahan darah tersebut pada ekstrimis Islam, namun para ahli percaya bahwa hal tersebut juga didorong oleh kerasnya cara pemerintahanmemperlakukan etnis asli Uighur yang merupakan etnis minoritas di Xinjiang.

Setidaknya dua insiden mematikan telah dilaporkan sejak bulan Desember tahun lalu, yang kemudian berakhir dengan tampaknya menjadi periode yang relatif lebih tenang. Namun, James Leibold seorang ahli Xinjiang dari La Trobe  University di Australia mengatakan bahwa dia telah terkejut dengan cara pihak yang berwenang menunjukkan kekuatan yang tidak proporsional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *