Kabar Internasional – Wisatawan Asing Kehilangan Minat Kunjungi Amerika Serikat

Ketertarikan untuk melakukan perjalanan ke Amerika Serikat telah mengalami penurunan yang signifikan setelah terpilihnya Donald Trump sebagai presiden. Menurut perusahaan perjalanan yang telah melaporkan penurunan yang signifikan dalam pencarian penerbangan dan pemesanan sejak pelantikan Trump dan larangan perjalanan yang kontroversial.

Data yang dirilis pada minggu ini oleh mesin pencarian travel, Kayak yang melaporkan penurunan sebesar 58% dalam pencarian penerbangan ke Tampa dan Orlando dari Inggris, dan penurunan sebesar 52% dalam pencarian dengan tujuan Miami. Pencarian untuk pergi ke San Diego juga mengalami penurunan mencapai 43%, Las Vegas sebesar 36% dan Los Angeles sebesar 32%.

Meskipun harga pesawat sendiri dipegang oleh perusahaan, yang biasanya membutuhkan waktu seminggu, dan bukan hari yang menyesuaikan diri dengan tren konsumen, Kayak telah mengidentifikasikan dampak pada harga rata-rata hotel. Hal ini ditemukan bahwa harga di Las Vegas mengalami penurunan sebesar 39% dan New York City mencapai 32%.

Ini merupakan yang terbaru dalam serangakaian laporan dari industri perjalanan yang menunjukkan penurunan atas dampat dari Trump. Dengan Asosiasi Bisnis Wisata Global (GBTA) yang memperkirakan bahwa sejak terpilihnya Presiden Trump, hal tersebut mengakibatkan industri perjalanan Amerika Serkat telah kehilangan potensi sebesar US$ 285 juta.

Aplikasi penerbangan, Hopper, merilis penelitian pada awal bulan ini dan menunjukkan pencarian penerbangan dari internasional dengan tujuan Amerika Serikat telah mengalami penurunan mencapai 17% sejak pelantikan Donald Trump, dibandingkan dengan minggu-minggu terakhir pemerintahan Obama. Hal ini ditemukan pola yang sama dengan Kayak, dengan San Franscisco dan Las Vegas yang melihat penurunan terbesar dalam minat penelusuran.

Hopper menemukan telah terjadi penurunan yang tajam dalam pencarian penerbangan dengan tujuan Amerika Serikat sejak dirilisnya pelarangan perjalanan ke Amerika Serikat, dengan penurunan yang mencapai 30% dari negara-negara mayoritas Muslim terlepas apakah mereka termasuk dalam larangan tersebut. Di Arab Saudi, penelusuran penerbangan turun sebesar 22% dan di Bahrain sebesar 37%, meskipun tidak termasuk dalam perintah eksekutif Tump.

Meskipun permintaan penerbangan AS mengalami penurunan menjadi 94 negara dari 122 negara, Hopper menemukan pengecualian di Rusia, di mana permintaan pencarian penerbangan ke Amerika Serikat justru mengalami kenaikan sebesar 88%.