Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Menteri Luar Negeri Chad Jadi Pimpinan Uni Afrika

2 min read

Menteri Luar Negeri Chad telah terpilih menjadi seorang pemimpin baru bagi komisi Uni Afrika. Yang telah disumpah untuk menjadikan perkembangan dan keamanan menjadi agenda utama dirimnya bertugas di organisasi birograsi tersebut.

Moussa Faki Mahamat, yang merupakan seorang manatan perdana meneteri yang tokoh garis depan yang berjuang melawan kelompok militan Islamis di Nigeria, Mali dan Sahel, telah dipilih oleh 54 anggota dalam sebauh pertemuan puncak di tengah mengalami perpecahan hubungan antara Afrika dan dunia internasional tentang kriminalitas dan keanggotaan Maroko di Uni Afrika.

Ia berhasil mengalahkan rival terdekatnya dari Kenya, yang juga merupakan menteri luar negeri, Amina Mohamed, yang sebelumnya sempat digadang-gadang akan menjadi pemimpin Uni Eropa sebelumnya.

Dalam sebuah wawancara pada pekan lalu bersamad engan Radio France Internasional, Moussa Faki mengatakan bahwa Uni Afrika membutuhkan sosok pemimpin dari seseorang yang mengembalikan fokus pada hal-hal yang mendasar, ia juga menambahkan bahwa organisasi tersebut hanya mampu mengimplementasikan 15% dari 1.800 resolusi yang telah diadopsi sejak tahun 2002.

Moussa Faki mengatakan selama masa kampanyenya ia memimpikan bahwa Afrika tidak akan ada lagi konflik bersenjata dan akan tergantikan denan musik-musik kulural dan industri yang berkembang. Ia bersumpah akan segera merealisasikan mimpinya tersebut selama ia menjabat di kantor Uni eropa selama masa jabatan empat tahun ke depan.

Moussa Faki menggantikan posisi pemimpin sebelumnya Blamini-Zuma dari Afrika Selatan. Dlamini-Zuma tetap bertahan di posisi selama enam bulan waktu tambahan setelah para petinggi Uni Afrika gagal untuk memunculkan kandidat pemimpin baru pada bulan Juli tahun lalu.

Pada hari Senin (30/1), Dlamini-Zuma baru –baru ini mengecam larangan kunjungan ke Amerika Serikat terhadap tujuh negara yang mayoritas penduduknya adalag umat Muslim. Pihak eksekutif dari Presiden Donald Trump telah menangguhkan perjalanan dari orang-orang yang memiliki paspor negara Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah, dan Yaman untuk 90 hari ke depan dan menghentikan upaya trasnmigrasi dari para pengungsi selama 120 hari.

“Kami telah memasuki masa-masa yang beresiko. Banyak dari negara yang menjadi tujuan dari rakyat kita menjadi budak selama penjualan budak antar benua, dan saat ini telah memberlakukan larangan kunjungan dari beberapa negara Afrika. Ini adalah salah satu tantangan bagi Afrika,” kata Dlamini-Zuma.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *