Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Kenya Larang Ekspor Ular Ke Kebun Binatang dan Pasar Hewan

2 min read

Kenya telah memberlakukan larangan untuk mengekspor sejumlah spesies ular termasuk ular piton batu Afrika. Kenya melarang pengeksporan ular tersebut ke kebun binatang atau toko hewan peliharaan di seluruh dunia setelah sebuah laporan menemukan sejumlah ular telah dijual di pasar gelap untuk digunakan sebagai bahan makanan atau diambil kulitnya.

Otoritas setempat mengatakan penjualan tersebut membuat sejumlah spesies ular berada dalam kondisi tercancam pubah oleh kartel-kartel yang menjual mereka dan juga menyebabkan dampak negatif dari lingkungan.

“kami telah mendapatkan hasil dari penelitian yang secara menyeluruh dan hal tersebut menunjukkan bahwa ekologi dari ular telah mendapatkan dampat negatif, khususnya untuk spesies ular piton,” kata Dr. Patricj kinyatta Malonza, seorang peneliti ilmiah senior yang bertugas sebagai herpertologi di Museum Nasional Kenya.

“Pola perkembang biakan mereka telah berubah, dan ukuran dari spesies tersebut cenderung mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai contohnya, ular piton batu yang biasanya bisa tumbuh hingga memiliki panjang mencapai 16 kaki saat ini, ular piton batu dewasa rata-rata hanya bisa tumbuh mencapai 10 kaki saja,” kata Malonza.

Malonza menambahkan bahwa kurang lebih sepuluh tahun yang lalu, piton batu Afrika mampu memproduksi rata-rata 33 bayi piton, namun saat ini, yang tidak biasa bagi ular piton batu betina tersebut yang hanya mampu  menetaskan kurang dari setengah angka tersebut.

“Penyelundupan secara ilegal dari binatang saat ini menjadi permasalahan terbesar. Ini lebih buruk daripada penghancuran habitat. Ketika anda melakukan penyelundupan, anda akan menganggu proses perkembangbiakan dan pola perawatan dari anak-anak ular tersebut,” tambah Malonza.

Ia juga menambahkan bahwa sangat sulit untuk saat ini mengetahui jumlah dari spesies tersebut di alam liar karena belum ada upaya sensus secara resmi. Tapi dia mengestimasi jumlah dari spesies tersebut kurang dari seratus ekor yang berada di alam liar Afrika Timur. Angka tersebut belum termasuk jumlah ular yang berada di peternakan ular, yang juga telah mendapatkan larangan untuk melakukan ekspor.

Kenya Wildlife Service, agen dari pemerintahan telah memiliki andil besar dalam diterbitkannya larangan tersebut. Kenya Wildlife Service sendiri telah menemukan bahwa ular-ular tersebut telah dijual ke luar negeri dengan harga kisaran US$ 100 hingga US$ 200 tergantung dari jenis ularnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *