Kabar Internasional – Mahasiswa Inggris Tewas Setelah Bergabung Dengan ISIS

Dua mahasiswa Inggris yang meninggalkan gelar medis di Sudan beberapa tahun yang lalu untuk bekerja sebagai dokter yang membantu ISIS di Suriah telah tewas. Kedua orang tersebut dilaporkan baru-baru ini telah tewas dalam sebuah pertempuran.

Ahmad Sami Kheder, seorang pria berusia 25 tahun yang berasal dari Carshalton di wilayah bagian selatan dari kota London, diyakini telah meninggak pada akhir pekan yang lalu ketika kendaraan konvoi tempat dirinya bepergian untuk meninggalkan kota Mosul, Irak terkena tembakan.

Hisham Fadlallah, yang berasal dari Nottinghamshire, juga diyakini tewas, meskipun masih belum diketahui dengan pasti apakah dirinya tewas ketika berada dalam insiden yang sama. Sebuah sumber yang dekat dengan keluarga Fadlallah telah mengkonfirmasi kematian tersebut dan mengatakan bahwa keluarganya telah terbang menuju ke Khartoum untuk memastikannya.

Hisham al-Hashimi, seorang penulis yang berbasis di Irak untuk kelompok ekstrimis mengatakan kepada The Guardian: “Informasi tersebut adalah benar. Ada orang warga keturunan Inggris-Sudan yang bertugas sebagai tim medis telah tewas di dekat kota Mosul pada hari Minggu (26/2) kemarin.”

Mosul saat ini menjadi lokasi pertempuran sengit antara pasukan Irak yang didukung oleh Amerika Serikat dan koalisi dalam upaya militer untuk merebut kembali kota tersebut dari kekuasaan kelompok militan ISIS.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan bahwa pemerintahan menyadari laporan atas kematian mereka dan berkata: “Kami menyarankan agar semua yang tidak berkepentingan tidak melakukan perjalanan ke Irak dan melarang melakukan perjalanan dengan jumlah yang besar. Semua orang yang melakukan perjalanan ke daerah-daerah tersebut untuk alasan apapun, akan menempatkan diri mereka dalam bahaya yang cukup besar.”

Kheder dan Fadlallah adalah salah satu di antara mahasiswa kedokteran asal Inggris di Universitas of Medical Sciences dan Technology di Sudan yang melakukan perkalanan ke Suriah dari gelombang migrasi pada tahun 2015 silam. Sunday Times memperkirakan pada bulan lalu bahwa 22 orang tersebut telah berusaha untuk bergabung dengan ISIS, termasuk sejumlah saudara mereka.

Dua orang tersebut meninggalkan Khartoum Sudan, dan pergi ke Suriah pada awal tahun 2015 sebagai bagian dari kelompok sembilan mahasiswa yang juga termasuk adik dari Kheder, Nada yang berusia 22 tahun.