Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Angela Merkel Desak Pelarangan Erdogan Atas Dipenjaranya Jurnalis Jerman

2 min read

Angela Merkel mendesak untuk melarang presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan untuk memasuki Jerman atas dipenjaranya jurnalis Jerman di Istanbul. Erdogan yang sempat berkampanya di Jerman pada tahun 2011 dan 2014 tersebut dikabarkan akan merencanakan rapat umum politik untuk mengamankan suara dispora simbolis penting sebelum referendum pada bulan April di Turki untuk memberikan kekuatan kepada dirinya yang lebih besar.

Namun, pemerintahan Merkel berada di dalam tekanan yang terus meningkat dari koalisi Jerman dan pihak oposisi untuk melawan Presiden Turki tersebut telah koresponden Turki untuk koran Welt Die, Deniz Yucel, yang pada bulan lalu menjadi warga negara Jerman lebih dulu ditangkap sebagai bagian dari tindakan keras Erdogan terhadap pers.

Ralf Jager, seorang menteri dalam dnegri dari North-Rhine Westphalia dan anggota partai Sosial Demokrat yang membentuk koalisi dengan Merkel, CDU, meminta pemerintah untk memastikan bahwa ujuk rasa tersebut berlangsung tidak hanya di North-Rhine Westphalia atau di tempat lainnya di Jerman. Stephan Mayer, dari pihak Bavarian CSU, mengatakan bahwa presiden yang memjarakan jurnalis Jerman tersebut tidak akan diterima sebagai tamu di Jerman.

Sevim Dagdelen, seorang anggota parlemen dari partai saya kiri yang berasa dari Kurdi mengatakan bahwa Merkel memiliki kewajiban politik dan sarana hukum untuk menghentikan kepala negar Turki dari kampanyenya di tanah Jerman untuk penghapusan demokrasi dan pengenalan hukuman mati.

Austria sendiri telah mengatakan kepada Erdogan bahwa dirinya tidak diterima untuk berkampanye mendapatkan suara terhadap diaspora Truki di negera tersebut, dengan menteri luar negeri, Sebastian Kurz mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya dengan jelas menolak menerima kampanya Turki dan polarisasi di Austria.

Tapi pada hari Rabu (1/3) kemarin, juru bicara dari Merkel mengatakan bahwa larangan tersebut akan mengirim sinyal yang salah.

Steffen Seibert mengatakan: “Pemerintahan Jerman menyesalkan fakta bahwa kebebasan berbicara dan kebebasan pers saat ini sangat terbatas di Turkiuntuk sesuatu yang tidak dapat diterima. Jika kami menyesalkan ini di negara lain, maka kami harus lebih waspada untuk memastikan bahwa kebebasan berbicara bisa dihormati, dalam kerangka hukum, di negara kita sendiri. Kami harus menunjukkan apa yang kami inginkan dari orang lain.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *