Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Macron Luncurkan Satuan Tugas Kontra Terorisme Perancis

2 min read

Emmanuel Macron telah membentuk sebuah satuan tugas anti terorisme untuk memperbaiki pembagian intelijen. Karena pemerintahan Perancis bersiap untuk mentrasnfer kekuasaan kepolisian khusus tertentu yang diberikan di bawah keadaan darurat negara Perancis ke dalam undang-undang permanen.

Penciptaan satuan tugas yang berada di bawah wewenang istana kepresidenan adalah salah satu janji manifesro dari Macron, dan dia berniat untuk membuat perang melawan terorisme menjadi fokus kepresidenan yang lebih besar daripada yang dilakukan oleh pendahulunya.

Pada hari Selasa (6/6) seorang siswa Aljazair berusia 40 tahun yang telah berjanji setia ke Negara Islam berusaha untuk menyerang seorang perwira polisi dengan menggunakan sebuah palu di luar Katerdral Notre-Dame Paris dengan menerikakkan: “Ini untuk Suriah.” Seorang juru bicara pemerintah mengatakan bahwa penyerang telah sebelumnya tidak menunjukkan tanda-tanda radikalisasi.

Serangkaian serangan jihad di Perancis telah menewaskan lebih dari 230 orang dalam kurun waktu dua tahun. Banyak pelaku telah diketahui oleh pihak yang berwenang dan ada seruan untuk melakukan koordinasi yang lebih baik terhadap banyak badan intelijen Perancis.

Pada tahun lalu penyelidikan parlemen mengidentifikasi beberapa kegagalan oleh intelijen Perancis sehubungan dengan serangan Charlie Hebdo dan Paris pada bulan Januari dan November tahun 2015 silam.

Sebagai contoh, Amedy Coulibaly yang menewaskan empat orang dalam sebuah pengepungan di sebuah toko kelontong halal sehubungann dengan serangan Charlie Hebdo dan menembak mati seorang petugas polisi, adalah seorang yang terkenal radikal dan berulang kali melakukan pelanggaran. Saat menjalani hukuman penjara karena terlibat dalam sebuah rencana untuk membebaskan teroris lain dari penjara, dia diberi tanda karena telah mengalami radikalisasi. Informasi ini tidak lolos dari layanan penjara ke agen intelijen saat dibebaskan.

Perancis memiliki enam unit badan intelijen yang menjawab berbagai hal ke kementerian dalam negeri, pertahanan dan ekonomi. Satuan tugas ini baru akan berdiri dengan jumlah anggota sekitar 20 orang, terutama analisis intelijen, yang akan mengawasi dan akan mengawasi semua upaya anti terorisme secara langsung di bawah wewenang presiden.

Macron tidak membuang atau mengganti operasi intelijen ini, atau membawa mereka ke bawha satu payung seperti yang diminta oleh beberapa politisi. Sebaliknya, dia berharap bisa membuat badan-badan yang ada di Perancis bekerja sama dan berbagi kecerdasan dengan lebih baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *