Kabar Internasional – Arab Saudi dan UEA Meningkatkan Tekanan Dalam Krisis Diplomatik

Arab Saudi dan Uni Emirat Arab telah meningkatkan tekanan kepada Qatar. Yang menegaskan hubungan dplomatik dan ekonomi tidak akan dipulihkan sampai negara Teluk tersebut memutuskan semua hubungan mereka dengan Ikhwanul Muslimin, Hamas dan Iran.

Menteri Luar Negeri Saudi, Abdel Al Jubeir yang dijadwalkan berada di Berlin untuk melakukan pembicaraan dengan mitranya dari Jerman pada hari Rabu (7/6) mengatakan bahwa hal itu sampai ke Qatar yang menyangkal mendanai kelompok-kelompok ekstrimis, untuk mengambil tindakan untuk membebaskan blok udara laut, dan darat yang berhubunga dengan engara tetangganya.

“Tidak ada yang mau menyakiti Qatar. Ia harus memilih apakah ia harus bergerak dalam satu arah atau arah yang lain. Kami mengambil langkah ini dengan sangat menyakitkan sehingga memahami bahwa kebijakan ini tidak berkelanjutan dan harus berubah,” katanya kepada wartawan dan menambahkan bahwa dia mengklaom Qatar telah meruntuhkan Otoritas Palestina dan Mesir dalam mendukung Hamas dan Ikhwanul Muslimin.

“Kami ingin Qatar menerapkan janji yang dibuat mereka pada beberapa tahun yang lalu sehubungan dengan dukungannya terhadap kelompok ekstremis, terhadap media yang tidak bersahabat dan campur tangan dalam urusan negara lainnya,” tambahnya.

Menteri Luar Negeri UAE, Anwar Gargash mengancam akan mengurangi lebih banyak pembatasan jika diperlukan dan mengatakan bahwa Qatar perlu membuat komitmen berpakaian besi untuk mengubah kebikjakannya mengenai pendanaan militan. Negara ini juga mengancam siapa pun yang mengeluarkan ungkapan simpati kepada Qatar dengan hukuman 15 tahun tahun penjara dan melarang masuknya paspor visa warga Qatar atau visa masuk.

“Tindakan ketat dan tegas akan diambil terhadap siapa saja yang manunjukkan simpati atau bias apapun yang keberatan dengan posisi Uni Emirat Arab, apakah melalui sarana media sosial atau jenis tulisan, Visual atau verbal,” kata Hulf News yang mengutip jaksa agung UEA, Hamad Saif Al Shamsi.

Aliansi anti Qatar telah digalakkan oleh Donald Trump, yang melemparkan bobotnya di belakang supaya yang dipimpin Saudi untuk mengisolasi emirat tersebut dalam sebuah langkah mengejutkan pada hari Selasa (6/6). Dia menyarankan agar Qatar mendanai ekstrimisme, namun kemudian berbicara melalui sambungan telepon dengan Raja Saudi, Salman dan menekankan perlunya persatuan di negara-negara Teluk.