Kabar Internasional – Korea Utara Bentengi Bagian Perbatasan Tempat Pembelot Lolos
2 min read
Korea Utara telah memperkuat perbatasannya dengan Korea Selatan. Tempat tersebut tampaknya menjadi lokasi di mana salah satu tentaranya membuat pelarian yang dramatis untuk kebebasan awal bulan ini.
Sebuah foto yang diposkan di Twitter oleh duta besar AS untuk bertindak ke Korea Selatan, Marc Knapper, menunjukkan sekelompok kecil pekerja sipil, yang diawasi oleh tentara Korea Utara, menggali parit yang dalam pada saat pembelot meninggalkan kendaraannya dan berlari melintasi garis demarkasi yang memisahkan kedua negara pada 13 November.
Rekaman kamera keamanan yang dirilis oleh komando PBB minggu lalu menunjukkan tentara tersebut, yang hanya diketahui oleh nama keluarganya bernama Oh, keluar dari kendaraan setelah masuk ke dalam selokan dangkal.
Dia kemudian melintasi perbatasan di area keamanan bersama [JSA] saat rekan-rekan senegaranya menembaknya dari belakang. Prajurit tersebut, yang ditembak lima kali, ambruk di tumpukan dedaunan di dekat dinding, sebelum diseret ke tempat yang aman oleh pasukan Korea Selatan.
Oh dalam kondisi stabil setelah menjalani operasi untuk mengobati luka-lukanya dan menghilangkan cacing parasit, menurut Lee Cook-jong, seorang ahli bedah di rumah sakit Universitas Ajou di selatan Seoul.
Pembelotan tersebut adalah kudeta propaganda utama bagi Korea Selatan. Setiap upaya untuk melarikan diri ke Utara melalui zona demiliterisasi seluas 4km (2,5 mil) [DMZ] yang memisahkan kedua negara sangat langka. Hal itu melibatkan seorang tentara Korea Utara yang diduga setia sangat memalukan untuk rezim Pyongyang.
Korea Utara belum berkomentar secara terbuka mengenai pembelotan tersebut, namun tampaknya telah melakukan tindakan terhadap penjaga perbatasan yang membiarkan tentara tersebut melintasi garis demarkasi di desa perbatasan Panmunjom.
Pengamat mencatat bahwa penjaga yang berbeda bertugas setelah kejadian tersebut, meskipun tidak jelas apa yang terjadi pada mereka yang hadir saat pembelotan tersebut. Biasanya ada 35 sampai 40 penjaga Korea Utara yang bertugas di JSA, yang dikelola bersama oleh komando pimpinan AS di sisi selatan dan Korea Utara.
Korut juga telah mendirikan sebuah gerbang di jembatan yang digunakan tentara tersebut dalam perjalanan berkecepatan tinggi menuju JSA, menurut Korea Times, mengutip sumber intelijen yang tidak disebutkan namanya. Rezim tersebut juga telah menempatkan lebih banyak senapan mesin di daerah tersebut.
