Kabar Internasional – PM Turki Peringatkan UE Mengenai Kesepakatan Pengungsi

Perdana Menteri Turki telah memperingatkan bahwa negara tersebut memiliki kekuatan untuk mengizinkan jutaan pengungsi melanjutkan perjalanan mereka ke Eropa barat. Jika pasukan Kurdi yang didukung Uni Eropa dan Amerika Serikat yang berperang di Suriah diberi peran dalam perundingan damai.

Putaran keenam perundingan Suriah yang disponsori PBB untuk menemukan solusi politik untuk konflik enam tahun tersebut akan dilanjutkan di Jenewa pada hari Selasa, dan oposisi Turki terhadap peran apapun dalam perundingan untuk pasukan Kurdi, YPG, kemungkinan akan terbukti salah satu dari banyak batu sandungan. Turki menganggap Kurdi Suriah terkait erat dengan organisasi militan Kurdi, PKK , yang beroperasi di Turki.

Berbicara setelah bertemu dengan Theresa May di London pada hari Senin, Binali Yıldırım mengatakan bahwa mungkin bagi Turki untuk mengingkari kesepakatannya dengan UE, di mana 3,5 juta pengungsi dari negara tetangga Suriah telah menetap di dalam Turki daripada menuju ke Eropa barat.

Memerlukan Turki sangat penting bagi keamanan Eropa dan telah mencegah lebih dari 53.000 pejuang asing mencapai Suriah dan Irak, dia berkata: “Kami tahu berapa sakit kepala PKK. Jika ada toleransi terhadap organisasi-organisasi ini dalam jangka panjang, Eropa akan membahayakan kepentingannya sendiri.”

Yıldırım menekankan bahwa dia tidak mengancam Eropa, tapi hanya mengingatkan blok tersebut bahwa Turki memiliki kekuatan untuk membuka blokir rute tersebut. Sementara dia mengatakan Turki tetap berkomitmen untuk bergabung dengan UE, dia dengan tajam mengecam sebuah kesepakatan yang ditandatangani tahun lalu dengan blok tersebut dimaksudkan untuk menangani krisis pengungsi Suriah sebagai “kebohongan besar dan besar”.

Dia menuduh Uni Eropa gagal berpegang pada tawar – menawar yang terjadi pada bulan Maret 2016 di mana Turki akan diberi pembebasan visa dan uang tunai sebagai imbalan untuk menjaga pengungsi Suriah di dalam perbatasannya.

“Kami menetralkan ribuan pejuang Daesh [Isis] dan kami saat ini menyambut 3,5 juta pengungsi di Turki. Apa yang terjadi jika kita memberitahu mereka: ‘Inilah Eropa, pergilah kamu’. Bisakah anda bayangkan apa yang akan terjadi? Tentu saja … itu bukan sesuatu yang akan kita lakukan.”

Yıldırım juga mengatakan bahwa dia memperkirakan AS akan menunjukkan niat baik terhadap Turki dengan menghentikan hubungannya dengan YPG, termasuk penyediaan senjata.