Kabar Internasional – Korea Utara Ancam Pangkalan Udara AS Di Guam

Korea Utara mengatakan sedang mempertimbangkan sebuah serangan rudal di wilayah terirorial Amerika Serikat di Guam. Beberapa jam setelah Presiden Donald Trump memperingatkan rezim tersebut bahwa ancaman terhadap Amerika Serikat akan disambut dengan api dan kemarahan.

Ancaman tersebut, yang dibawa oleh kantor berita KCNA yang dikelola oleh neara, menandai kenaikan ketegangan yang dramatis dan memicu peringatan ke Washington untuk tidak terlibat dalam pertempuran dengan Korea Utara.

Pyongyang mengatakan bahwa pihaknya dengan hati-hati memeriksa sebuah rencana untuk menyerang Guam, yang terletaj sekitar 3.400 kilometer dan mengancam akan menciptakan api yang membungkus di sekitar wilayah tersebut. Guam sendiri merupakan rumah bagi pangkalan Amerika Serikat yang mencakup skuadron kapal selam, pangkalan udara dan kelompok penjaga pantai.

Gubernur Guam, Eddie Calvo, pada hari Rabu (9/8) berusaha untuk meyakinkan warganya bahwa tidak ada ancaman serangan dari Korea Utara, namun menambahkan bahwa wilayah kepulauan tersebut telah dipersiapkan untuk menghadapi kemungkinan apapun.

Calvo menambahkan: “Guam adalah tanah Amerika, Kami bukan hanya instalasi militer.” Dalam sebuah video yang disiarkan secara online, dia mengatakan bahwa dirinya telah diberitahu oleh departemen keamanan pertahanan dan tanah air Amerika Serikat bahwa tidak ada perubahan dalam tingkatan ancaman.

Seorang juru bicara tentara Korea Utara (KPA) mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (9/8) bahwa sebuah rencana akan dipraktekkan segera setelah peritah untuk menyerang Guam telah dikeluarkan oleh pemimpin negara tersebut, yakni Kim Jong Un.

“Kekuatan strategis KPA saat ini dengan hati-hati memeriksa rencana operasional untuk membuat api membungkus di daerah sekitar Guam dengan roket balistik strategis yang memiliki daya jangkauan menengah hingga jauh, Hwasong-12 utnuk menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di Guam, termasuk markas angkatan udara, Anderson,” kata juru bicara tersebut.

KCNA mengutip seorang juru bicara militer kedua yang menuduh Washington merancang sebuah perang preventif, yang menambahkan bahwa setiap upaya untuk menyerang Kora Utara akan memprovokaso perang secara habis-habisan, menghapus semua benteng musuh, termasuk daratan Amerika Serikat. Amerika Serikat harus menghentikan provokasi militer secara sembarangannya terhadap Korea Utara untuk menghindari reaksi semacam itu.