Kabar Internasional – Grace Mugabe Kembali ke Zimbabwe Setelah Penyerangan Di Afrika Selatan

First Lady Zimbabwe, Grace Mugabe dilaporkan telah kembali ke rumahnya dari Afrika Selatan setelah gagal untuk menyerahkan diri ke polisi di Johannesburg. Setelah dirinya menghadapi tuduhan penyerangan terhadap seorang model di sebuah kamar hotel.

Seorang pejabat senior pemerintah Zimbabwe mengatakan pada hari Selasa (15/8) malam bahwa dia telah kembali ke ibukota, Harare, meskipun tidak ada komentar dari istri presiden Robert Mugabbe, 93, yang telah memerintah negara tersebut sejak tahun 1980.

“Ya, dia sudah kembali ke negara ini. Kami tidak tahu dari mana tuduhan penyerangan tersebut berasal,” kata pejabat tersebut yang menolak disebutkan namanya yang mengatakannya kepada Reuters. Seorang pejabat kedua juga mengkonfirmasi bahwa Grace telah kembali, dengan mengatakan bahwa wanita tersebut sudah beraktifitas kembali di negaranya dan menuduh media berita telah membentuk plot untuk menodai nama keluarganya.

Sebelumnya, kepolisian Afrika Selatan telah melakukan negoisasi dengan pengacaranya untuk membuat dia menyerahkan diri untuk menghadapi tuduhan penyerangan di ruang pengadilan.

Gabriel Negels, seorang wanita berusia 20 tahun mengatakan kepada media Afrika Selatan bahwa Grace telah menyerangnya dengan menggunakan kabel ekstensi listrik setelah model tersebut pergi untuk menemui putra dari Mugabe, Robert dan Chatunga di sebuah hotel di distrik Sandton, Johannesburg pada hari Minggu (13/8).

Namun kebingunan masih mengepung kasus tersebut pada hari Selasa (15/8) setelah menteri kepolisian Afrika Selatan, Fikile Mbalula mengatakan pada awal hari bahwa Grace telah menyerahkan dirinya ke polisi dan akan segera hadir di pengadilan.

Sore harinya, hakim pengadilan di mana polisi mengatakan bahwa Grace akan dikenai penutupan dakwaan resmi di hari tersebut tanpa kehadirannya. Kasus tersebut mengancam untuk memicu insiden diplomatik antara Zimbabwe dan Afrika Selatan, yang memiliki perbatasan dan memiliki hubungan ekonomi dan politik yang dekat.

Gambar-gambar di media sosial menunjukkan bahwa Engels mengalami pendarahan  di bagian dahinya setelah Mugabe diduga tiba di hotel bersama dengan pengawal pribadi dan menuduh Engels tinggal bersama anak-anaknya, Robert dan Chatunga, keduanya berusia 20 an dan berbasis di kota tersebut.

“Kami sedang bersantai di kamar hotel, dan anak laki-laki ada di kamar sebelah. Dia masuk dan mulai memukul kamu. Dia berbalik dan terus memukul saya dengan steker berulang-ulang,” kata Engels kepada media lokal. Dia tidak mengetahui tentang siapa penyerangnya hingga serangan tersebut berakhir.