Kabar Internasional – Dua Pria Dituduh Merencanakan Aksi Terorisme

Dua orang pria telah didakwa merencanakan tindakan terorisme setelah polisi menemukan sebauh komplotan yang berbasis di Sydney untuk menurunkan pesawat. Dua orang pria berusia 49 tahun dan 32 tahun, keduanya dari barat daya Sydney, masing-masing dikenai dua tuduhan bertindak dalam persiapan atau perencanaan tindakan terorisme.

Menurut kepolisian federal Australia dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (3/8) kedua pria tersebut dijadwalkan akan tampil di pengadilan di Parramatta pada hari Jumat (4/8) pagi waktu setempat.

Empat orang telah ditangkap pada hari Sabtu (5/8) malam waktu setempat saat petugas kontra terorisme menyerbu empat properti di Surry Hills, Lekemba, Wiley Park dan Punchbowl mengenai dugaan rencana tersebut.

Satu orang dibebaskan pada hari Selasa (1/8) tanpa mendapatkan tuduhan, seroang pria lain, yang ditangkap di Surry Hills tetap berada dalam tahanan kepolisian.

Perdana menteri, Malcolm Trunbull,. Jgua berbicara sebelum tuduhan tersebut diajukan. “Investigasi berjalan dengan baik dalam hal menemukan bukti. Polisi telah menemukan bukti yang sangat besar,” katanya kepada wartawan di Perth.

Komisioner polisi New South Wales (NSW) Mick Fuller membela pekerjaan yang luar biasa yang dilakukan oleh petugasnya menyusul kritik dari seorang berusia 50 tahun, Abdul Merhi, yang ditangkap pada hari Sabtu (29/7) akhir pekan kemarin namun telah dibebaskan kemudian tanpa mendapatkan tuduhan.

Pengacara Merhi, Moustafa Kheir, mengatakan bahwa dia akan meninjau kembali dasar kepolisian yang harus melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan dan mengatakan bahwa kehidupan klienya telah terbalik.

Fuller mengatakan bahwa dia menyambut baik keterbukaan tersebut, dan bahwa dia memiliki tanggung jawab untuk melindungi masyarakat NSW. “Kami dimobilisasi dengan cepat dan benar-benar dari sudut pandang kami, kami menghentikan kejadian yang mengerikan itu,” katanya.

Bandara Australia menggenjot prosedur keamanan setelah serangan akhir pekan. Namun sebagian besar pengaturan saat ini kembali normal setelah tingkat ancaman teror penerbangan diturunkan menjadi mungkin atas saran dari agen mata-mata Australia, Asio.

Tingkat ancaman dinaikkan menjadi mungkin ketika rencana terorisme tersebut ditemukan.

“Wisatawan akan melihat penyesuaian progresif terhadap keamanan bandara dalam 24 jam ke depan. Ini termasuk kedatangan kembali ke waktu kedatangan normal di bandara untuk check-in seperti yang disarankan oleh maskapai anda,” kata Turnbull dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (3/8).