Kabar Internasional – Dokumen Pemakzulan Rodrigo Duterte Diajukan Di Kongres Filipina

Seorang anggota parlemen oposisi telah mengajukan keluhan pemakzulan di Kongres Filipina pada hari Kamis (16/3) terhadap Presiden Rodrigo Duterte. Yang menyerukan pemakzulan dirnya untuk apa yang dia katakan sebagai kejahatan tingkat tinggi, pengkhianatan kepercayaan publik dan penyalah gunaan kekuasaan.

Perwakilan majelis rendah, Gary Alejano telah menuduh Duterte atas pelanggaran yang layak untuk diajukan pemakzulan, dari tuduhan menyembunyikan aset dan konflik kepentingan, untuk membunuh orang diluar hukum terkait narkoba dan dugaan menjalankan pasukan kematian ketika di masih menjabat sebagai walikota Davao.

Duterte telah menolak tuduhan serupa yang ditujukan pada dirinya di masa lalu. Juru bicara pada hari Kamis (16/3) mengatakan bahwa Alejano berusaha untuk membuat keraguan di kalangan masyarakat tentang administrasi pemerintahan.

Alejano mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk memberikan Filipina kesempatan untuk berbicara melawan presiden yang kuat.

“Tujuan kami dengan keluhan ini adalah untuk menjadi kendaraan bagi rakyat Filipina untuk memiliki suara untuk menentang dan melawan pelanggaran dan kejahatan Presiden Duterte,” kata Alejano dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan oleh televisi setempat.

“Kami tahu bahwa hak itu adalah perjuangan yang berat, tapi kami percaya bahwa masih banyak orang yang akan mendukung keluhan ini,” tambah Alejano.

Dia  mengatakan bahwa tindakan Duterte saat ini adalah pelanggaran terhadap konstitusi, terlibat dalam penyuapan, pengkhianatan kepercayaan publik, suap dan korupsi dan kejahatan tingkat tinggi lainnya.

Alejano menuduh Duterte memiliki kebijakan negara untuk membunuh pelaku yang tersangkut dengan narkoba. Lebih dari 8.000 orang telah tewas sejak Duterte melepaskan perlawanan melawan narkoba, termasuk 2.500 orang yang tewas dalam penggerebekan polisi dan dalam operasi sengatan. Pihak berwenang sendiri menyangkal telah ikut terlibat dalam ribuan pembunuhan secara misterius terhadap pengguna narkoba.

Juru bicara presiden, Ernesto Abella mengatakan bahwa keluhan itu adalah bagian dari plot yang lebih luas oleh pihak lawan untuk melemahkan pemerintahan Duterte.

“Tampaknya agak sedikit dramatis bahwa segala sesuatu yang tampaknya begitu terkoordinasi pada tahap ini, sepertinya mereka tengah menggali lebih dalam atas permasalahan ini,” kata Abella yang melontarkan pernyataan di hadapan para wartawan.