Kabar Internasional – Dewan Keamanan PBB Dengan Suara Bulat Sepakati Langkah Baru

Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat telah menaikkan sangkis terhadap Korea Utara. Untuk memberlakukan larangan ekspor tekstil negara tersebut dan pelarangan impor minyak mentah di negara tersebut.

Pemungutan suara untuk sanksi tersebut, paket kesembilan dari tindakan yang diberlakukan oleh Dewan Keamanan PBB di Pyongyang sejak tahun 2006 karena uji coba nuklir dan misilnya, menjadi bantuan bagi diplomat Amerika Serikat yang telah menakut-nakuti abstainnya China, yang sangat menumpulkan dampak dari sanksi terbaru.

Pada perundingan larut malam waktu setempat pada hari Minggu (10/9), Amerika Serikat mencairkan draf resolusi rancangan awalnya yang akan memberlakukan embargo minyak lengkap dan blokade angkatan laut parsial, dalam upaya untuk mendapatkan dukungan dari China dan Rusia.

Resolusi terakhir yang diadopsi oleh dewan keamanan PBB pada hari Senin (11/9) memberlakukan larangan ekspor kondensat minyak ke rezim tersebut, yang membatasi ekspor minyak mentah pada 2m barel per tahun, memotong tingkat ekspor yang ada setengahnya, dan mempertahankan ekspor internasional minyak mentah ke Korea Utara pada saat ini, yang berada di tingkat sekitar 4m barel per tahun. China memasok seabagian besar minyak mentah ke Korea Utara.

Diplomat Barat menggambarkan pemungutan suara pada hari Senin (11/9) malam waktu setempat tersebut sebagai bentuk kemenangan dalam menghadapi ketegangan dan provokasi Korea Utara., dan menunjukkan bahwa hal tersebut merupakan sanksi terberat yang diterapkan oleh rezim tersebut hingga saat ini.

“Kami tidak menghadapi ancaman regional, tapi global, bukan ancaman virtual, bukan ancaman serius tapi eksistensial,” kata Francois Delattre, utusan Perancis untuk PBB yang mengatakannya setelah pemungutan suara. “Ancaman ini adalah apa yang menyatukan kami di dewan keamanan dan saya harap, apa yang akan membawa kita menuju kesatuan dalam hal pemilihan dan mudah-mudahan ini akan terlaksana.”

Misi Amerika Serikat ke PBB mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan bawha sanksi tersebut adalah sanksi yang terkuat yang pernah diterapkan di Korea Utara.

“Resolusi ini mengurangi sekitar 30% minyak yang diberikan ke Korea Utara dengan memotong lebih dari 55% produk minyak olahan ke Korea Utara,” bunyi pernyataan tersebut. “Gabungan dengan resolusi Dewan Keamanan sebelumnya, lebih dari 90% ekspor Korea Utara yang dilaporkan pada tahun 2016 dengan nilai sebesa $ 2,7 milyar yang saat ini dilarang.”